KORUPSI TIONGKOK

Tiongkok Tangkap Ratusan Buron Koruptor di Luar Negeri

Reuters | CNN Indonesia
Kamis, 08 Jan 2015 15:04 WIB
Tiongkok berhasil menangkap 680 tersangka pelaku kejahatan ekonomi yang melarikan diri ke luar negeri dengan membawa hasil korupsi yang dilakukan mereka.
Presiden Xi Jinping kesulitan menarik kembali aset-aset koruptor pejabat Tiongkok yang berada di luar negeri karena tidak ada kesepakatan ekstradiksi dengan AS dan Kanada, lokasi favorit koruptor Tiongkok. (Reuters/Government Information Bureau of the MSAR/Handout)
Beijing, CNN Indonesia -- Kampanye anti-korupsi Tiongkok berhasil memulangkan 680 orang yang diduga melakukan kejahatan ekonomi yang “belum pernah terjadi sebelumnya”.

Kementerian Keamanan Publik Tiongkok mengatakan pada Kamis (8/1) mengatakan penangkapan ini dilakukan melalui operasi Berburu Serigala yang dimulai pada Juli dengan tujuan menangkap pejabat dan pengusaha yang melarikan diri dengan membawa hasil kejahatan mereka ke luar negeri.

Kementerian ini mengatakan angka buron yang ditangkap di luar negeri ini “tidak pernah terjadi sebelumnya”, karena 4,5 kali lebih tinggi dari periode 2013.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Operasi ini berhasil mendapat kemenangan besar dan hasil yang luar biasa,” bunyi pernyataan tertulis kementerian yang diunggah di situsnya.

Pemulangan 680 tersangka itu termasuk juga 117 tersangka yang sudah menjadi buron selama lebih dari satu dekade dan 390 orang yang menyerahkan diri.

Pemerintah Tiongkok tidak memberi jumlah buronan koruptor yang ada di luar negeri.

Kelompok yang menganalisis aliran keuangan ilegal, Global Financial Integrity Group yang berbasis di Washington, memperkirakan dana sebesar US$1,08 trilyun mengalir ke luar Tiongkok secara ilegal pada periode 2002-2011.

Presiden Xi Jinping melancarkan kampanye anti-korupsi besar-besaran sejak mengambil alih kekuasaan pada 2013, tetapi langkahnya terhambat oleh kesulitan menarik kembali aset para pejabat korup yang diletakkan di luar negeri.

Tiongkok tidak memiliki perjanjian esktradisi dengan Amerika Serikat dan Kanada - dua negara tujuan paling populer di kalangan tersangka pelaku kejahatan ekonomi.

Media pemerintah mengatakan bahwa tahun lalu Tiongkok berupaya menandatangani satu kesepakatan dengan AS yang mensasar aset-aset yang dilarikan dari Tiongkok secara ilegal.

Negara-negara Barat menolak menandatangani kesepakatan ekstradisi dengan Tiongkok, sebagian karena khawatir dengan integritas sistem peradilan negara itu dan perlakuan tahanan dis ana.

Kelompok-kelompok hak asasi manusia mengatakan pihak berwenang Tiongkok mempergunakan penyiksaan dan hukuman mati biasa dijatuhkan pada kasus-kasus korupsi. (yns)
TOPIK TERKAIT
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER