Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala ahli militer Rusia EMERCOM, Eduard N.Chizhikov bersama dengan kepala tim SAR Rusia mengatakan pada Kamis (8/1) bahwa Rusia telah mengkonfirmasi kesiapannya untuk berpartisipasi dalam mengangkat bagian ekor pesawat AirAsia QZ8501.
"Kami telah menawarkan bantuan kami kepada pihak Indonesia," ujar Chizhikov, seperti dikutip dari pernyataan pers Kedutaan Rusia yang diterima CNN Indonesia pada Kamis (8/1) malam.
Menurut Chizhikov, tim SAR Rusia sangat berpengalaman dalam penanganan masalah seperti ini karena bersertifikasi dan dilengkapi dengan peralatan menyelam yang sesuai.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meskipun pada Kamis ini tim penyelam Rusia tidak melakukan penyelaman karena ombak yang besar, namun tim SAR Rusia mengklaim telah mengawasi area pencarian dengan menggunakan pesawat BE-200.
"(Pesawat ini) telah mengawasi area sekitar 850 kilometer persegi dan menemukan 39 benda di permukaan laut, dua di antaranya diidentifikasi sebagai jasad korban," bunyi pernyataan pers Kedutaan Rusia.
Pada rabu (7/1), Badan SAR Nasional menyatakan akan mengangkat ekor pesawat AirAsia QZ8501 yang telah ditemukan di kedalaman 34 meter di dasar laut.
Ekor QZ8501 itu berada 128 kilometer dari Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah dan 188 kilometer dari Pulau Belitung.
Patahan ekor ini diangkat untuk mempersingkat waktu evakuasi dan pencarian korban serta badan pesawat.
Rusia merupakan salah satu negara yang turut membantu Indonesia dalam misi pencarian dan evakuasi korban pesawat AirAsia QZ8501 yang jatuh pada akhir Desember lalu.
Negara beruang merah ini pada Jumat (2/1) lalu telah mengirimkan dua pesawat, yaitu Ilyushin II-76 dan amfibi BE-200 yang dilengkapi dengan peralatan canggih yang mampu mendeteksi keberadaan blackbox.
(stu)