Beijing, CNN Indonesia -- Sopir taksi di sejumlah provinsi Tiongkok melakukan aksi mogok memprotes harga sewa mobil dan pesaing baru seperti Uber.
Media setempat melaporkan bahwa sopir taksi di Changchun, ibukota provinsi Jilin, mulai melakukan aksi mogok pada Senin (12/1), sementara supir taksi di kota lain mengikuti aksi ini pada Selasa (13/1).
Polisi membubarkan aksi protes di Changhun semalam, tetapi melanjutkan aksi ini pada Selasa pagi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Foto-foto memperlihatkan taksi diparkir berjajar dan menutup jalan di provinsi Sichuan dan Jiangxi.
Minggu lalu, aksi protes di provinsi Liaoning menyebar ke Nanjing, ibukota provinsi Jiangsu, dan sopir taksi dipukuli sementar kaca mobil mereka dipecahkan, tulis harian China Youth Daily yang tidak menyebutkan pelaku tindakan pemukulan tersebut.
Keluhan para pengendara taksi antara lain harga sewa yang harus dibayar ke perusahaan taksi yang bisa mencapai US$45 per hari di kota Changchun.
Hal lain yang diprotes adalah kehadiran layanan taksi berdasarkan aplikasi seperti Uber, dan pesaing lokal bernama Kuadi Dache dan Didi Dache, yang memberi pilihan penumpang untuk menyewa mobil pribadi yang tidak memiliki ijin taksi.
Jumat lalu, kementerian transportasi Tiongkok melarang aplikasi taksi ini mempergunakan taksi tanpa ijin.
Media setempat mengatakan bahwa pengemudi taksi di provinsi Shandong berencana melanjutkan aksi protes mereka pada Rabu (13/1).
(yns)