Iguala, CNN Indonesia -- Mantan Wali Kota Iguala di Meksiko menghadapi tuntutan atas kasus penculikan 43 mahasiswa yang diduga tewas dibunuh.
Kepala investigasi kriminal Kantor Kejaksaan Agung Meksiko, Tomas Zeron, mengaku telah mengantongi surat perintah penangkapan mantan Wali Kota Iguala, Jose Luis Abarca, dan 44 oknum lain yang terlibat, pada Selasa (13/1).
Seperti diberitakan Reuters (14/1), Zeron tidak menjelaskan secara rinci kapan surat perintah tersebut diterbitkan. Namun, surat ini merupakan tuntutan pertama yang dihadapi Abarca.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Presiden Meksiko, Enriqe Pena Nieto, menghadapi krisis berat dalam menangani investigasi kasus ini. Kemarahan masyarakat akan kasus ini disertai dengan demonstrasi yang terkadang diwarnai kekerasan.
Para mahasiswa disekap oleh polisi dan diserahkan kepada geng narkoba lokal bernama Guerreros Unidos pada 26 September malam. Selain melibatkan pihak kepolisian, Abarca juga menggandeng istrinya, Maria de los Angeles Pineda, untuk berkomplot melakukan penculikan ini.
Abarca dan istrinya ditangkap oleh polisi di Meksiko pada November lalu. Pada Senin (12/1), petugas pengadilan federal Meksiko menyatakan bahwa pihaknya akan melakukan proses pemeriksaan atas keterlibatan Pineda dalam penculikan ini.
Pada 26 September, 43 mahasiswa dari sebuah universitas di wilayah Ayotzinapa berkendara dengan bus dan van menuju Iguala untuk melakukan protes karena anggaran untuk kampus dinilai kecil. Sejak saat itu, tak terdengar lagi kabar dari mereka.
(ama)