ISU TIMOR LESTE

KBRI Imbau WNI di Timor Leste untuk Waspada

Ike Agestu | CNN Indonesia
Rabu, 21 Jan 2015 11:35 WIB
Pihak KBRI mengimbau WNI yang berada di Timor Leste untuk waspada menyusul rentetan peristiwa yang melibatkan bentrokan antar kelompok dan penyanderaan aparat.
Minggu lalu, empat aparat keamanan disandera oleh sekelompok orang di distrik Bacau, Timor Leste. (Thinstock/PromesaArtStudio)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pihak Kedutaan Besar Republik di Indonesia di Timor Leste mengeluarkan imbauan bagi WNI yang berada di negara itu untuk meningkatkan kewaspadaan.

Pernyataan itu dikeluarkan oleh KBRI pada Senin (19/1) menyusul rentetan peristiwa yang telah mengakibatkan tewasnya empat korban jiwa.

Sebelumnya, pada 15 Januari, sekelompok orang diketahui menyandera empat orang aparat keamanan di desa Saelari, Distrik Baucau, satu diantaranya adalah polwan. Dua orang berhasil melarikan diri dalam kondisi terluka dan dua lagi berhasil dibebaskan sehari kemudian, setelah pasukan gabungan pemerintah Timor Leste melakukan pengejaran.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pernyataan KBRI itu juga menyatakan bahwa perkelahian yang melibatkan kelompok-kelompok pemuda di wilayah yang sama sudah terjadi beberapa kali sejak Desember tahun lalu hingga pertengahan Januari.

Perkelahian tersebut ditengarai melibatkan perguruan pencak silat. Keributan pertama mengakibatkan satu orang tewas dan yang lain terluka dan ini memicu aksi balas dendam dari pihak korban, tulis pernyataan KBRI.

Keributan juga terjadi di distrik Bobonaro, serta di desa Lahane Oriental di ibu kota Timor Leste, Dili, di mana tiga rumah penduduk rusak akibat bentrok yang juga melibatkan perguruan pencak silat.

Sejauh ini, total empat warga tewas menjadi korban bentrokan.

Sementara itu, Nug Katjasungkana, warga Indonesia yang sudah tinggal di Timor Leste selama 15 tahun, saat dihubungi CNN Indonesia pada Selasa (21/1) mengatakan baru mengetahui soal surat imbauan dari KBRI tersebut dari media sosial.

“Saya tidak merasakan adanya peningkatan keamanan, biasa saja,” ujarnya.

Meski begitu, pria yang tinggal di Dili—berjarak dua jam perjalanan ke Baucau—itu mengakui pihak KBRI jarang sekali mengeluarkan surat imbauan keamanan.

“Saya memang mendengar ada perkelahian antar perguruan pencak silat namun sepertinya itu menyangkut kelompok mereka saja. Kita masih aman-aman saja sejauh ini,” ia menambahkan.

Arrmanatha Christiawan Nasir, juru bicara Kementerian Luar Negeri RI, yang dihubungi CNN Indonesia pada Selasa (21/1) mengatakan bahwa surat itu dikeluarkan oleh KBRI untuk mengantisipasi keadaan.

“Jadi surat itu bukan peringatan, hanya imbauan untuk menghindari lokasi-lokasi yang sedang terjadi gangguan keamanan. Serta jika terjadi situasi untuk segera melaporkan kepada KBRI dan keamanan setempat,” ungkap Tata.
TOPIK TERKAIT
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER