India Hadiahi Michelle Obama 100 Sari Mewah

New Delhi, CNN Indonesia -- Menyambut kedatangan Presiden Amerika Serikat, Barrack Obama, bersama istrinya, Michelle Obama, para penenun di India punya cara sendiri. Mereka telah menyiapkan 100 kain sari sutera rajutan tangan untuk diberikan kepada wanita nomor satu di AS tersebut. Persiapan yang dilakukan juga tidak main-main.

"Kami menggunakan emas murni dan perak untuk sari ini yang sudah kami persiapkan untuk Michelle. Ini dirajut dengan tangan oleh para pekerja kami selama dua bulan," ujar Pervez Matin, seorang pelaku industri tenun turun temurun dari keluarganya di daerah Varanasi.

Diberitakan Al-Arabiya (25/1), para penenun menghabiskan waktu berbulan-bulan untuk memroduksi kain tersebut hingga menjadi sari berkualitas tinggi.

Salah satu kain sari berwarna gading yang dihadiahi Matin pada Michelle mencapai harga sekitar 150 ribu rupee atau setara Rp30 juta per-helai.

Penenun yang mayoritas Muslim di Varanasi memang tersohor dengan kain sarinya yang cantik dan mahal. Satu helai kain bisa dibuat berbulan-bulan dan dihargai hingga mencapai US$10 ribu, setara Rp125 juta.

Para penenun mengaku sudah mengetahui kecintaan Michelle terhadap busana India. Michelle dilaporkan memakai rok buatan perancang India, Bibhu Mohapatra.

"Kami mengetahui kecintaan Ibu Negara terhadap kain tenunan tangan kami. Kami akan mengirimkan semua sari dan ia bisa memilih mana yang ia suka," kata Matin.

Melalui pemberian ini, para penenun di India berharap dapat mempromosikan kembali industri tua mereka yang mulai tenggelam dalam persaingan dengan industri massal dan impor dari Tiongkok.

"Industri kami sedang dalam masalah. Kami pikir (pemberian sari ke Michelle) adalah cara baik untuk menunjukkan masalah yang kami hadapi. Jika ia menyukai sari kami dan memutuskan untuk memakainya, itu akan menjadi gerakan keindahan penuh makna," pungkas Matin.

Obama mendarat di India pada Minggu (25/1) dan akan berada di negara itu hingga Selasa (27/1). Obama membatalkan kunjungan ke Taj Mahal untuk terbang menuju Riyadh, Arab Saudi dan bertemu Raja Salman, yang naik takhta menggantikan kakaknya, Raja Abdullah. Setelah memimpin Arab Saudi sejak 2006, Raja Abdullah mangkat pada Jumat (23/1) lalu. (den/stu)