Puluhan Anak Tewas dalam Ritual Pembunuhan di Pantai Gading

Amanda Puspita Sari/Reuters | CNN Indonesia
Rabu, 28 Jan 2015 01:56 WIB
Puluhan anak diculik dan ditemukan tewas di Pantai Gading. Warga setempat menduga fenomena ini terkait dengan ritual pembunuhan anak.
Serentetan kasus penculikan dan pembunuhan anak di Pantai Gading meningkat menjelang pemilu. (Ilustrasi/Thinkstock/Roger McClean)
Abidjan, CNN Indonesia -- Sedikitnya 21 anak di Pantai Gading diculik sejak Desember 2014 dan sebagian besar ditemukan tewas dengan tubuh mereka dimutilasi. Warga setempat menduga fenomena ini terkait dengan ritual pembunuhan anak.

Pasalnya, ritual pembunuhan anak santer terjadi di negara produsen kakao terbesar di dunia ini, diduga dilakukan oleh sejumlah pengusaha dan politisi, yang mempercayai bagian tubuh anak dapat memberikan kekuatan supranatural.

Dugaan ini menguat seiring dengan semakin mendekatnya penyelenggaraan pemilu presiden dan legislatif pada akhir tahun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di ibukota komersial Abidjan saja, setidaknya tiga anak diculik. Warga setempat menyatakan keprihatinan atas keselamatan anak-anak mereka.

"Ini adalah praktik mistik dan klenik, yang mengharuskan pengorbanan manusia untuk mendapatkan uang dan kekuasaan," kata Didier Kobenan, warga yang berprofesi sebagai tukang listrik, dikutip dari Reuters, Selasa (27/1).

Kepala Kepolisian Brindou Mbia menegaskan pihaknya menerapkan siaga tinggi setelah serentetan penculikan anak tersebut. Meskipun demikian, Mbia menolak untuk berspekulasi terkait motif pembunuhan anak.

Kasus serupa juga terjadi menjelang pemilu tahun 2010 lalu.

Badan PBB untuk Anak, UNICEF mendesak pemerintah Pantai Gading melakukan segala upaya untuk mengidentifikasi pelaku penculikan dan pembunuhan anak ini.

"UNICEF sangat khawatir dengan serentetan kasus penculikan dan pembunuhan anak dengan cara mutilasi," kata perwakilan UNICEF di Pantai Gading, Adele Khudr, dalam sebuah pernyataan resmi.

Dominique Ouattara, Ibu Negara dan istri Presiden Alassane Ouattara, mengimbau Kementerian Dalam Negeri untuk mengambil tindakan untuk melindungi anak-anak.

"Jangan meninggalkan anak-anak tanpa penjagaan yang ketat," kata Ouattara, pada Senin (26/1). (ama)
TOPIK TERKAIT
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER