Beijing, CNN Indonesia -- Presiden Argentina Cristina Fernandez de Kirchner menuai kecaman saat menghina aksen cadel orang Tiongkok dalam kunjungannya ke Beijing, Rabu (4/2). Padahal saat itu Argentina tengah berusaha mendapatkan pinjaman dari Tiongkok untuk membantu perekonomian mereka.
Ejekan ini disampaikan Kirchner di akun Twitternya saat dia berada dalam forum yang dihadiri 1.000 pengusaha di Beijing. Di tengah-tengah forum, dia menyempatkan diri mengetik twit, yang isinya menghina aksen orang Tiongkok.
"Apakah mereka anggota La Campola?" tulis Kirchner, merujuk pada sayap pemuda partainya yang dipimpin oleh putranya. "Atau mereka hanya datang untuk belas (beras) atau petloleum (petroleum)?".
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk kata nasi yang dalam bahasa Spanyol adalah arroz, Kirchner menggantinya dengan "aloz" dan petroleum "petloleo", seperti pengucapan orang cadel.
Tidak sampai semenit kemudian, para pengguna Twitter langsung meretweet twit tersebut dan mengkritiknya, mengatakan bahwa dia rasis dan xenofobia. Twitter Kirchner memiliki 3,5 juta pengikut.
"Dia datang ke Tiongkok untuk kesepakatan ekonomi namun malah mengejek aksen mereka. Kecerobohan di Tiongkok. Sungguh, lelucon ini sudah ada sejak tahun 70-an," tulis pengguna Twitter, @Guychazan.
Kritikan juga datang dari sosial media serupa Twitter di Tiongkok, Sina Weibo.
Seorang pengguna Weibo menuliskan: "Orang Jepang dan Korea yang tidak bisa membedakan antara L dan R, bukan Tiongkok. Jika ingin melucu, lakukan dengan cerdas."
Setelah diretweet ribuan orang, Kirchner langsung meminta maaf. "Maaf. Kamu tahu? Terlalu banyak kegilaan dan absurditas, hanya dengan humor kita bisa melaluinya," tulis Kirchner.
Tiongkok adalah salah satu mitra ekonomi paling penting bagi Argentina. Pemerintahan Kirchner tengah mengusahakan utang dari Tiongkok untuk mendongkrak nilai mata uang mereka yang anjlok 23 persen terhadap dollar Amerika tahun lalu.
Argentina juga sangat bergantung pada Tiongkok untuk pembiayaan bendungan hidroelektrik. Perusahaan Tiongkok Sinopec juga berencana menanam investasi untuk menggarap ladang gas dan minyak di Vaca Muerta.
(stu)