Jakarta, CNN Indonesia -- Aksi radikalisme dan serangan terorisme yang marak terjadi di sejumlah negara di dunia kerap kali dikaitkan dengan Islam.
Menanggapi hal ini, Kuasa Usaha Ad Interim Iran di Indonesia, Ali Asghar Saharkhiz, menyatakan fenomena ini terjadi karena terdapat kesalahpahaman tentang esensi ajaran Islam.
"Belakangan ini banyak kesalahpahaman tentang Islam karena banyak orang tidak belajar langsung dari sumbernya untuk mengetahui esensi dasar Islam," ujar Ali dalam sambutan acara perayaan 36 tahun Revolusi Republik Iran di Kediaman Duta Besar Iran untuk Indonesia, Jakarta, Rabu (11/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Ali, sumber ajaran Islam yang murni dapat dipetik dari kehidupan Nabi Muhammad.
"Dari sana, kita bisa lihat bahwa agama Islam sesungguhnya tidak setuju dengan kekerasan dan radikalisme," ucap Ali.
Bahkan, Ali beranggapan agama merupakan hal penting yang harus menjadi lentera dalam pembangunan sebuah negara.
"Muslim diajarkan agar bisa mengelola seluruh sumber daya untuk melayani rakyat, bukan hanya umat Muslim, tapi semua umat," katanya.
Melihat pentingnya ajaran Islam dalam pembangunan, Ali mengecam seluruh tindakan kekerasan yang mengatasnamakan agama.
"Mari kita perangi radikalisme dan ekstremis," ucapnya. Ali lantas mengajak orang mempelajari ilmu Islam di koridor yang tepat.
"Bagi yang belum mempelajari Islam, saya mengajak kalian untuk mempelajarinya dari sumber yang asli, hidup Nabi Muhammad," tutur Ali.
(ama/stu)