Caracas, CNN Indonesia -- Walikota Caracas Antonio Ledezma dilaporkan akan melawan tuduhan merencanakan kekerasan menentang pemerintah Sosialis.
Pengacara Antonio Ledezma, yang ditangkap oleh petugas intelijen pada Kamis (19/2) malam, menyebut tuduhan pemerintah itu tidak berdasar.
Sehari setelah ditangkap Ledezma dituduh melakukan persekongkolan menentang Presiden Nicolas Maduro, dan dia saat ini ditahan di penjara militer Ramo Verde, Venezuela, yang juga merupakan tempat tahanan Leopoldo Lopez, seorang oposisi garis keras.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kubu oposisi mengatakan penahanan Ledezma merupakan bukti bahwa Maduro yang semakin tidak populer melakukan aksi penangkapan para pembangkang agar bisa mempertahankan kekuasaan, dan memecah perhatian warga dari kekurangan bahan pangan dasar, inflasi tinggi, resesi dan peningkatan tingkat kejahatan.
Tetapi Omar Estacio, pengacara Ledezma, mengatakan dia percaya dengan sistem peradilan Venezuela, dan berencana mengajukan banding pertama pada Senin (23/2) atau Selasa.
“Kami akan mengajukan banding atas keputusan hakim,” katanya. “Saya merasa yakin bahwa sistem peradilan Venezuela akan memutarbalikkan hal ini karena tuduhan-tuduhan itu tidak berdasar.”
Para pejabat mengatakan satu dokumen publik yang ditandatangani oleh Ledezma dan dua pemimpin oposisi lain berisi desakan bahwa satu transisi adalah peta jalan menuju pemberontakan.
Mereka mengatakan bahwa Ledezma berada di antara sejumlah politisi yang awal bulan lalu mendukung satu rencana menggulingkan presiden melalui serangan udara.
Ledezma adalah lawan politik Maduro paling terkenal yang ditangkap, setelah Lopez ditahan karena berperan dalam aksi protes jalanan yang menyebabkan kekerasan selama empat bulan tahun lalu dan menewaskan 43 orang.
Penangkapan walikota ini menyebabkan aksi protes terbatas di Caracas, dan juga kekerasan di basis oposisi di San Cristobal, Venezuale barat.
“Ini saatnya rakyat harus turun ke jalan untuk membela demokrasi, tanpa melakukan kekerasan yang hanya akan menguntungkan pemerintah,” ujar Luis Puildo, mantan anggota tim media Ledezma, di depan aksi protes kecil di Caracas pada Jumat (20/2).
Meski penahanan Ledezma dikecam oleh Amerika Serikat dan sejumlah kelompok hak asasi manusia, tindakan itu tidak berhasil menyulut protes besar di antara 30 juta rakyat yang sangat terpecah ini.
Banyak pendukung Maduro membenci Ledezma yang mereka sebut sebagai “Vampir” dan mengatakan dia merupakan bagian dari kelompok tak demokratis dan elitis yang berniat mengambil alih kembali kekuasan di negara yang kaya minyak ini.
(yns)