Jakarta, CNN Indonesia -- Indonesia akan mengadopsi rekomendasi kebijakan terkait pengembangan pekerjaan yang layak dan pembangunan yang berkesinambungan dalam sebuah pertemuan yang diadakan oleh Organisasi Tenaga Kerja Internasional, ILO, di Jakarta.
Pada pertemuan dua hari yang dimulai hari ini, Selasa (24/2), hadir perwakilan dari pemerintah, pengusaha, akademisi dan pemangku kepentingan lainnya dari Indonesia untuk meninjau pengalaman dan mengadopsi rekomendasi tersebut.
Dalam pernyataan ILO yang diterima CNN Indonesia, pertemuan bertema "Mencapai Pembangunan Berkesinambungan melalui Penciptaan Tenaga Kerja dan Pekerjaan Layak untuk Semua" akan membahas beberapa masalah kunci pekerja dan pengusaha.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di antaranya adalah pembahasan soal kebijakan untuk meningkatkan industri manufaktur dan meningkatkan sektor pelayanan tingkat tinggi, peran upah minimal, penawaran kolektif dan reformasi lainnya untuk mengurangi kesenjangan pendapatan dan reformasi untuk meningkatkan kesempatan kerja layak.
Selain itu juga dibahas soal pelatihan pekerja untuk pekerjaan baru yang diperlukan perusahaan, sistem pensiun dalam mendorong pertumbuhan dalam negeri, perlindungan pekerja migran dan kebijakan menciptakan pekerjaan yang lebih baik untuk ekonomi perdesaan.
Diskusi dan rekomendasi dalam pertemuan tersebut akan disampaikan dalam konferensi global di New York dan membantu pembentukan agenda pembangunan PBB pasca-2015 yang akan diadopsi dalam KTT global September mendatang.
"Pekerjaan yang layak dan pembangunan yang berkesinambungan juga merupakan masalah kunci bagi Indonesia dan isu ini sejalan dengan tema, agenda dan target pembangunan nasional di sektor tenaga kerja," kata Hanif Dhakiri, Menteri Ketenagakerjaan Indonesia.
Tomoko Nishimoto, Asisten Direktur Jenderal dan Direktur Regional Asia dan Pasifik ILO mengatakan pertemuan ini penting untuk menekankan Agenda Pembangunan Pasca-2015 dan mendukung Indonesia terutama dalam membentuk lapangan pekerjaan bagi generasi muda.
"Ini adalah kesempatan untuk menjelajahi kerja sama antara pekerjaan yang layak dan pembangunan yang berkesinambungan, dan untuk memberikan rekomendasi kebijakan berdasarkan pelajaran yang telah didapat di Indonesia," kata Nishimoto.
(den)