CIA Berencana Memperluas Kemampuan Spionase Siber

Utami Diah Kusumawati | CNN Indonesia
Kamis, 26 Feb 2015 03:53 WIB
Direktur CIA, John Brennan, berencana mengembangkan kemampuan spionase siber secara besar-besaran sebagai bagian dari restrukturisasi pelayanan intelijen
Direktur CIA John Brennan menjawab pertanyaan di Washington DC, pada 11 Maret 2014. (Chip Somodevilla/ Getty Images)
Washington DC, CNN Indonesia -- Direktur badan intelijen Amerika Serikat CIA, John Brennan, berencana mengembangkan kemampuan spionase siber secara besar-besaran sebagai bagian dari restrukturisasi pelayanan intelijen, seperti dilansir dari The Washington Post, Kamis (26/2).

Perubahan tersebut menandakan bahwa pendekatan spionase konvensional CIA telah ketinggalan zaman dibalik meledaknya penggunaan smartphone, media sosial dan teknologi siber lainnya.

Seorang pejabat pemerintahan yang tak mau disebut namanya mengatakan tim Brennan bahkan telah mempertimbangkan dibentuknya direktorat siber yang baru, sebuah langkah yang akan menempatkan ahli teknologi siber CIA sejajar dengan divisi operasi dan analisis, yang selama ini telah menjadi pilar utama struktur organisasi CIA.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pejabat tersebut juga mengatakan rencana Brennan untuk meningkatkan kemampuan penggunaan teknologi siber dalam setiap kategori operasi, mulai dari mengidentifikasi pejabat asing sebagai informan CIA, menetapkan target serangan drone atau memecahkan jaringan internet musuh seperti ISIS.

Saran tersebut mewakili ambisi Brennan serta potensi CIA untuk mengangkat persoalan kerahasiaan dengan National Security Agency (NSA), yang merupakan pemain dominan dalam spionase elektronik.

"Brennan mencoba memperbarui CIA agar bisa menghadapi tantangan masa depan," kata seorang pejabat pemerintahan yang paham betul dengan rencana restrukturisasi tersebut. "Saya pikir Anda tidak bisa memisahkan dunia dari intelejensia manusia," katanya.

Pengembangan yang menekankan pada dunia siber yang diinginkan Brennan tersebut diharapkan bisa mematahkan batas antara direktorat operasi dan analisis CIA.

Pejabat tersebut juga mengatakan Brennan berharap untuk menerapkan rencananya pada bulan ini. Hal itu dibuktikan dengan pertemuannya bersama beberapa anggota senior dari Komite Intelijen Senat untuk memberitahu perubahan yang diajukannya.

Ditanya mengenai hal tersebut, juru bicara CIA, Dean Boyd, menolak untuk berkomentar. Dia mengatakan keputusan akhir belum ditentukan sebagai bentuk penghormatan atas reorganisasi CIA. Namun, pada tahun lalu, Brennan sempat berkata bahwa dia telah sepenuhnya yakin telah tiba saatnya memulai pendekatan baru atas organisasi CIA.

Perubahan tersebut didesain untuk mereplikasi model Pusat Kontraterorisme CIA, yang meningkat dari segi ukuran dan pengaruh semenjak serangan 11 September 2001. Restrukturisasi dengan demikian dapat menghasilkan bentuk pelaporan baru bagi ratusan karyawan CIA.

Keputusan pembaruan tersebut dinilai positif oleh mantan ajudan kongres Gedung Putih, Michael Allen, yang menulis buku tentang reformasi intelijen. Berbeda dengan Federal Bureau of Investigation (FBI) dan badan keamanan lainnya, Allen mengatakan tidak pernah terjadi reformasi struktural menyeluruh di CIA paska serangan 11 September.

(utd)
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER