Setelah Amerika, Presiden Perancis Akan Kunjungi Kuba

Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Prancis Francois Hollande akan melakukan perjalanan ke Kuba pada Mei, sejalan dengan rencana Uni Eropa untuk mengadakan pembicaraan lebih lanjut demi meningkatkan perdagangan, investasi dan dialog politik dengan Havana.

Pengumuman yang dilansir pada Selasa (3/3) itu terjadi saat Amerika Serikat dan Kuba memperbaiki hubungan mereka setelah bermusuhan selama setengah abad. Pada Senin (2/3), Presiden AS Barack Obama mengatakan dia berharap Amerika Serikat akan membuka kedutaan besar di Havana pada April mendatang.

Pilihan Redaksi AS Akan Buka Kedubes di Kuba Sebelum April Kuba Singgung Daftar Terorisme dengan AS Kapal Tiongkok Pembawa 100 ton Peledak Ditahan di Kolumbia

Hollande akan menjadi kepala negara Prancis yang pertama mengunjungi negara komunis di Karibia itu sejak berakhirnya Perang Dingin.

Dia akan berada di Kuba pada 11 Mei sebagai bagian dari perjalanan ke wilayah Karibia yang menjadi bagian Perancis yakni Martinique dan Guadalupe.

April lalu, Menteri Luar Negeri Prancis Laurent Fabius bertemu pemimpin Kuba Raul Castro, menandai perjalanan pertama oleh seorang pejabat tinggi Perancis ke Kuba selama lebih dari 30 tahun.

Tahun lalu Uni Eropa sepakat untuk memulai negosiasi dengan Kuba untuk meningkatkan perdagangan, investasi dan dialog tentang hak asasi manusia, perubahan kebijakan yang paling signifikan sejak UE mengangkat sanksi terhadap negara itu pada 2008.

Perancis sedang mencari cara untuk memperluas hubungan bisnis dengan Amerika Latin dan melihat Kuba sebagai pemain penting di wilayah tersebut.

Sekitar 60 perusahaan Perancis beroperasi di Kuba termasuk kelompok konstruksi Bouygues, kelompok minuman Pernod Ricard dan hotel Accor. (stu)