Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah masih terus melakukan upaya untuk mencari jejak keberadaan 21 warga negara Indonesia yang hilang dalam kapal berbendera Taiwan di perairan Samudera Atlantik. Tak hanya dengan perwakilan Indonesia di Taipei, Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia juga menebar permintaan bantuan ke berbagai pihak lain.
"Kami sudah bicara dengan Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia di Taipei untuk segera melakukan pertemuan dengan
coast guard. Berdasarkan kantor dagang, status kapal ini belum disampaikan. Kami akan terus tebar permintaan bantuan," ujar Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno Lestari Priansari Marsudi, di Kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Selasa (10/3).
Kapal Hsiang Fu Chun berbobot 700 ton ini merupakan kapal penangkap cumi-cumi. Di dalam kapal itu terdapat dua warga Taiwan, yaitu kapten kapal dan kepala kamar mesin. Selain itu, terdapat 11 pelaut asal Tiongkok, 21 ABK Indonesia, 13 warga Filipina, dan dua orang lainnya asal Vietnam.
Kapal mengalami hilang kontak setelah melaporkan adanya kebocoran di dek sekitar pukul 03.00 dini hari. Menurut data rekaman satelit, kapal yang berusia 28 tahun ini diketahui berada pada jarak 3.148 kilometer dari Kepulauan Falkland atau Malvinas saat dikabarkan hilang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Guna menghimpun informasi lebih banyak mengenai WNI yang hilang ini, Kemlu juga meminta bantuan kepada perwakilan di Inggris dan Argentina.
"Kita juga mengontak kedutaan kita yang ada di London dan Buenos Aires karena wilayahnya dekat dengan Pulau Falkland. Kalau ada informasi masalah keberadaan kapal tersebut tolong disampaikan karena sebagiaan ABK tersebut adalah WNI," ucap Retno.
Pihak Kemlu juga melakukan koordinasi dengan lima agensi penyalur 21 anak buah kapal asal Indonesia tersebut.
"Kami sudah melakukan kontak dengan agensi yang mempekerjakan ABK WNI tersebut. Ada 5 agensi. Kemlu juga mengadakan pertemuan dengan agensi yang mempekerjakan ABK itu," tutur Retno.
Namun, hingga kini pemerintah belum mengantongi informasi yang jelas mengenai keberadaan para 21 ABK tersebut.
Pulau Falkland atau Malvinas merupakan pulau yang menjadi sengketa antara Inggris dan Argentina. Inggris menyebutnya Falkland, dan Argentina menyebutnya Malvinas. Pulau itu terletak 480 km dari Argentina dan lebih dari 12 ribu km dari Inggris.
(stu/stu)