Surat Osama bin Laden Ungkap Keputusasaan Al-Qaidah

Denny Armandhanu | CNN Indonesia
Rabu, 11 Mar 2015 12:08 WIB
Al-Qaidah menghadapi masa-masa sulit beberapa bulan sebelum kematian Osama bin Laden, terutama akibat program drone Amerika Serikat.
Al-Qaidah menghadapi masa-masa sulit beberapa bulan sebelum kematian Osama bin Laden, terutama akibat program drone Amerika Serikat. (Reuters/Hamid Mir/Editor/Ausaf Newspaper for Daily Dawn)
Washington, CNN Indonesia -- Dokumen terbaru al-Qaidah, termasuk surat dari dan untuk Osama bin Laden, mengungkapkan keputusasaan kelompok bersenjata itu dalam menghadapi taktik CIA dan serangan pesawat nirawak yang telah menewaskan banyak para pemimpin mereka.

Tekanan yang bertubi-tubi dari Amerika dan sekutunya membuat al-Qaidah terpojok dan mulai memikirkan gencatan senjata dengan Pakistan atau bahkan kabur ke negara lain seperti Afghanistan atau Iran. Seorang petinggi al-Qaidah dalam sebuah surat pada Osama pada Juni 2010 bahkan menyarankan agar komunikasi dihentikan sementara karena sangat berbahaya.

"Korespondensi dari anda pada kami harus dikurangi selama masa-masa ini. Jadikan rentang waktu kontak lebih lama dan panjang. Tingkatkan kewaspadaan dan kehati-hatian, terutama tahun ini," isi surat itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saran ini terbukti. Hanya selang beberapa pekan setelah surat itu ditulis, CIA berhasil melacak kurir terpercaya Osama dari persembunyiannya di Abbottabad, Pakistan. Setahun setelahnya, 1 Mei 2011, Osama terbunuh dalam serangan pasukan khusus Navy SEAL di rumahnya.

Ribuan dokumen

Berbagai surat ini merupakan bagian dari ribuan dokumen yang diperoleh SEAL dalam persembunyian Osama. Beberapa dokumen diungkapkan di Brooklyn bulan lalu dalam pengadilan terhadap komandan operasi al-Qaidah, Abid Naseer.

Peter Bergen, professor di Universitas Negeri Arizona dan pengamat keamanan nasional AS sekaligus penulis buku "Manhunt: The Ten-Year Search for bin Laden -- From 9/11 to Abbottabad" dalam tulisannya pada CNN mengatakan bahwa dokumen tersebut menunjukkan bahwa serangan al-Qaidah dalam insiden 9/11 telah memicu perburuan besar-besaran dan merugikan, salah satunya serangan drone, yang membuat para pemimpin kelompok itu harus bersembunyi.

Selain itu, dokumen itu menyebutkan bahwa beberapa operasi penyerangan al-Qaidah ke negara-negara Barat terpaksa gagal karena pengintaian melekat CIA. Di antaranya, seperti tercantum dalam surat petinggi al-Qaidah, rencana serangan ke Kedutaan Besar AS di Rusia gagal, dan pengiriman anggota ke Inggris untuk menyerang beberapa target di negara itu juga tidak membuahkan hasil.

Pengiriman "tiga saudara" untuk misi terorisme di Denmark, negara tempat sebuah majalah mempublikasi kartun Nabi Muhammad, juga tidak berhasil dan ketiganya hilang kontak.

"Menghadapi semua masalah ini, ahli strategi al-Qaidah menyarankan mengubah upaya serangan teroris menggunakan 'hal-hal sederhana, seperti pisau dapur, tabung gas, bensin, solar, dan yang lainnya seperti pesawat, kereta dan mobil sebagai alat pembunuh'," ujar Bergen.

Akibat ancaman drone AS, petinggi al-Qaidah juga menyarankan mereka pindah ke Nuristan, daerah pegunungan di timur Afghanistan, atau daerah lain di Pakistan, seperti Sindh atau Balukistan, atau bahkan Iran yang memang telah menjadi tempat persembunyian beberapa pemimpin kelompok ini sejak Taliban runtuh akhir 2001.

Namun dalam surat dikatakan "kami membatalkan ide ini karena masalah keuangan serta pertimbangan lainnya."

Gencatan senjata

Menghadapi kenyataan bahwa mereka terpojok dan melemah, ujar Bergen, tahun 2010 al-Qaidah mencoba menghubungi badan intelijen Pakistan, ISI, untuk menawarkan gencatan senjata. Al-Qaidah mengatakan pada Pakistan bahwa perang mereka hanya untuk Amerika, bukan Pakistan.

"Kalian menjadi bagian peperangan jika berpihak pada Amerika. Jika kalian membiarkan kami dan urusan kami sendiri, kami tidak akan mengganggu kalian," tulis dokumen tahun 2010 itu.

Tidak disebutkan tindak lanjut surat tersebut. Juga tidak ada bukti bahwa Pakistan mengetahui bahwa Osama bersembunyi di negara itu atau masih hidup.

Osama dalam suratnya juga memerintahkan agar puluhan ribu dokumen rahasia intelijen AS yang dibocorkan oleh Bradley Manning ke WikiLeaks tahun 2010 diterjemahkan ke bahasa Arab agar anggota al-Qaidah bisa mengerti "kebijakan musuh di kawasan."

"Bin Laden terbunuh empat bulan sebelum peringatan 10 tahun 9/11. Dokumen baru al-Qaidah lainnya menjelaskan bahwa dia tewas setelah mengetahui bahwa mimpinya akan serangan terorisme besar lainnya di Barat hanyalah itu: mimpi. Dan organisasi yang dia dirikan dalam masalah karena program drone CIA," kata Bergen. (den)
TOPIK TERKAIT
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER