Manama, CNN Indonesia -- Jaksa penuntut umum Bahrain pada Rabu (11/3) menahan dan mendakwa seorang siswa dan dua guru SMA atas tuduhan menghina Islam. Dakwaan ini dilayangkan menyusul rekaman video yang memperlihatkan sang siswa tengah membaca ayat-ayat Al-Quran dengan iringan musik.
Menurut tradisi Islam, pembacaan kitab suci Al-Qur'an dengan tajwid memiliki aturan ketat terkait intonasi yang bervariasi, sesuai dengan sejumlah gaya baca yang diakui.
Kantor berita Bahrain, BNA melaporkan bahwa rekaman video tersebut diduga memperlihatkan sang siswa membaca ayat-ayat Al-Quran, sementara sang guru memainkan instrumen musik untuk mengiringinya. Video itu diunggah di media sosial.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Departemen Pendidikan yang menyelidiki video tersebut menyatakan bahwa sang siswa dan guru tersebut mengikuti sebuah kompetisi pembacaan Al-Quran.
Dua guru dan siswa tersebut kemudian ditahan untuk diinvestigasi lebih lanjut oleh jaksa penuntut umum.
"Jaksa penuntut umum mendakwa mereka dengan tuduhan menghina agama Islam dan ritualnya. Kami memerintahkan penahan kepada mereka karena kasus ini," bunyi pernyataan pengadilan Bahrain, dikutip dari Reuters, Rabu (13/3).
Bahrain, yang kerap dikenal sebagai negara sekutu Barat, dihuni oleh mayoritas Muslim Syiah, namun dipimpin oleh Muslim Sunni dari dinasti al-Khalifa.
Meskipun memiliki undang-undang yang lebih liberal dibandingkan dengan beberapa negara Teluk Arab lainnya, Bahrain dikenal sebagai negara yang menaruh perhatian besar terhadap hal-hal yang menyangkut agama.
Negara kerajaan ini tengah ditempa kekacauan politik disertai dengan kerusuhan skala kecil sejak 2011, ketika massa Syiah mempimpin protes yang menyerukan reformasi dan representasi yang lebih dalam pemerintahan.
(ama)