Bangkok, CNN Indonesia -- Pemerintahan militer Thailand mengeluarkan peraturan baru soal larangan bergaya selfie payudara, atau yang hanya memperlihatkan dada tanpa wajah.
Pelaku praktik ini dianggap telah melanggar undang-undang kriminal komputer yang bisa diganjar hukuman penjara.
Diberitakan Reuters, Senin (16/5), larangan ini berada di bawah Undang-undang Kriminal Komputer Thailand tahun 2007, berisikan soal materi-materi yang bisa menyebabkan "gangguan terhadap keamanan negara atau menyebabkan kepanikan publik" atau "setiap data kecabulan yang bisa diakses publik."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selfie payudara atau yang disebut 'underboob selfie' yang sedang tren hanya menampilkan payudara atau tubuh dari leher hingga dada, tanpa wajah, dianggap tindakan tidak pantas oleh kementerian kebudayaan Thailand.
Di bawah undang-undang Thailand, pelaku selfie jenis ini bisa dihukum penjara hingga lima tahun lamanya. Tidak disebutkan bagaimana aparat akan mengidentifikasi para pelakunya.
"Jika seseorang melakukan 'underboob selfie' tidak ada yang bisa melihat wajah mereka. Kita tidak tahu itu siapa dan akan mendorong orang lain melakukannya juga. Kami memperingatkan masyarakat untuk tidak melakukannya. Itu tindakan yang tidak pantas," kata juru bicara Kementerian Kebudayaan Thailand, Anandha Chouchotti.
Kementerian Kebudayaan Thailand telah lama dikritik karena sensor mereka yang sangat ketat untuk film, musik, acara televisi dan beberapa budaya Barat dengan alasan menjaga nilai-nilai tradisional negara tersebut.
Larangan ini keluar di tengah pemberangusan Thailand terhadap segala bentuk perlawanan dan protes terhadap pemerintah. Sebelumnya empat aktivis ditahan dan diadili di pengadilan militer setelah dianggap melanggar larangan berkumpul di publik.
Pemerintahan Thailand yang saat ini dipimpin oleh Jenderal Prayuth Chan Ocha dianggap menerapkan peraturan militer yang ketat pada warganya. Aktivis khawatir, penahanan empat aktivis akan jadi babak pembuka atas peraturan-peraturan militer lainnya yang lebih ketat dalam memberangus aspirasi warga.
(den)