Jakarta, CNN Indonesia -- Kerajaan Brunei gegap gempita dengan rangkaian pesta 11 hari untuk merayakan pernikahan salah satu putra Sultan Hassanal Bolkiah, Pangeran Abdul Malik. Di tengah kesibukan persiapan, sang pangeran masih sempat menyampaikan pujian terhadap calon istrinya, Raabi'atul 'Adawiyyah, melalui akun Facebook pribadinya.
BACA: Royal Wedding Brunei Digelar Meriah Selama 11 HariBukan paras cantik yang pertama kali disebut oleh Abdul. Kesantunan dan ketaatan beragama adalah hal utama dalam diri Raabi'atul yang disanjung-sanjung oleh sang pangeran.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang Mulia Dayangku Raabi'atul 'Adawiyyah binti Pengiran Haji Bolkiah sudah terbiasa dengan didikan keagamaan dan sikap bersopan santun dari ayah dan bundanya dalam menjaga akhlak dan juga sikap saling menghormati di antara satu dengan yang lain bahkan dalam menjaga adinda-adinda ketika orang tuanya sibuk dengan tugas merupakan satu kelebihan yang dimilikinya," tulis Abdul.
Menurut Abdul di status Facebook-nya, keteduhan hati Raabi'atul ini adalah buah dari pendidikan agama yang ditanamkan sejak kecil, yang didapatkan Raabi'atul dari sang ibu yang merupakan guru agama.
Kepiawaian Raabi'atul dalam membaca Al-Quran mengantarnya ke podium jawara perlombaan pembacaan kitab suci Al-Quran pada 2005 dan 2008.
"Keahlian ini turut membawanya berjaya mendapat gelar Pembaca Al-Qur'an Terbaik Muslimah (Best Muslimah Al-Qur'an Recital) keseluruhan dari kesemua aspek pada tahun 2013 saat mewakili negara dalam Pertandingan Wanita Muslimah di Republik Indonesia yang berkaitan dengan keagamaan," tutur Abdul.
Raabi'atul, menurut Abdul, seharusnya dapat dijadikan tokoh panutan bagi remaja putri Brunei dalam memperjuangkan hak asasi perempuan.
"Keikutsertaan (dalam Pertandingan Wanita Muslimah) tersebut bukan sekadar untuk bersenang-senang, tetapi juga wujud kemampuan Muslimah negara ini untuk menjalankan kegiatan mulia dan keagamaan setaraf dengan negara-negara Islam di dunia," kata Abdul.
Perjuangan Raabi'atul dalam kemanusiaan tidak berhenti sampai di situ. Setelah berjaya di ajang Muslimah internasional, ia kembali ke tanah airnya dan terus aktif dalam kegiatan amal, terutama yang melibatkan kaum wanita seperti ibu dan remaja.
Oleh sebab itu, di lingkungan sekitar, Raabi'atul dikenal sebagai pribadi yang ramah dan sangat menghargai orang tanpa pandang bulu. "Dengan sifat ketekunan itu, Yang Mulia adalah sumber inspirasi dengan kejayaan wanita di negara ini," tutur Abdul.
(stu)