Al Hudaydah, Kota Posko Evakuasi WNI di Yaman Kembali Dibom

Rosmiyati Dewi Kandi & Megiza | CNN Indonesia
Sabtu, 11 Apr 2015 17:08 WIB
"Mohon doa atas keselamatan WNI beserta seluruh anggota Satgas percepatan evakuasi WNI di Yaman" ujar Ketua Tim Satgas dalam pesan singkat.
Asap mengepul dalam serangan di barak militer dekat Sanaa, Yaman, 30 Maret 2015. (REUTERS/Mohamed al-Sayaghi (Reuters/Mohamed al-Sayaghi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Tim percepatan evakuasi warga negara Indonesia yang berada di Yaman mengabarkan telah kembali terjadi pengeboman di kota Al Hudaydah.

Ketua Satuan Petugas Misi Kemanusiaan Polri Komisaris Besar Krishna Murti mengungkapkan, kota Al Hudaydah di bom oleh pasukan koalisi Arab Saudi pada pukul 10.03 waktu Yaman, atau sekitar pukul 14.04 WIB.

"Kota Al Hudayda di bom oleh pasukan koalisi Arab Saudi. Saat ini kami berposko di kota ini dalam keadaan selamat. Mohon doa atas keselamatan WNI yang berada di Yaman beserta seluruh anggota Satgas percepatan evakuasi WNI di Yaman," ungkap Khrisna dalam pesan singkat yang diterima CNN Indonesia, Sabtu (11/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tim evakuasi untuk WNI di Yaman telah diberangkatkan sejak pekan lalu. Sebanyak 12 orang yang terdiri dari empat perwakilan Polri, dua anggota TNI Angkatan Udara, dan enam orang lainnya dari Kementerian Luar Negeri sudah menginjakkan kaki perbatasan Yaman, Al Tuwal, sejak Senin (6/4) lalu.

Al Hudaydah menjadi salah satu kota di mana sebuah safe house sebagai tempat penampungan WNI didirikan. Selain itu, safe house juga dibuat di Kota Tarim dan juga Kota Salalh.

Sebelumnya Krishna sempat menyampaikan, jika situasi tidak memungkinkan, para WNI yang akan dievakuasi dari safe house akan dibawa ke Jizan, sebuah provinsi kecil di Arab Saudi.

Kesulitan dalam evakuasi juga dihadapi pada Selasa (7/4) lalu. Krishna sempat mengabarkan bahwa terjadi penyitaan baju antipeluru dan obat-obatan milik tim evakuasi di wilayah perbatasan.

"Tepatnya di wilayah Harrad dilakukan pemeriksaan selama kurang lebih empat jam oleh petugas. Baju antipeluru 12 buah disita, tidak diperkenankan untuk dibawa," kata Krishna, kala itu.

Hingga kini, evakuasi WNI terus digencarkan setelah suasana yang kian memanas di Yamas pasca serangan udara dilancarkan di bawah komando Arab Saudi. (meg)
TOPIK TERKAIT
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER