Foto Jokowi Di Galeri Nasional Australia Diturunkan
Denny Armandhanu | CNN Indonesia
Jumat, 01 Mei 2015 05:24 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Eksekusi duo Bali Nine asal Australia pekan ini berujung pada kemarahan publik Negeri Kangguru tersebut. Hal ini berujung pada diturunkannya foto Presiden Joko Widodo yang sebelumnya bertengger di salah suduh Galeri Potret Nasional Australia.
Menurut Direktur galeri tersebut, Angus Trumble, tindakan itu dilakukan sebagai bentuk pencegahan karena mereka khawatir foto itu akan dirusak pengunjung sebagai wujud kemarahan atas hukuman mati Andrew Chan dan Myuran Sukumaran.
"Melihat situasinya dan penilaian terbaik dari risiko kerusakan karya seni, perlu memindahkannya dari pameran publik," kata Trumble seperti dikutip laman ABC.
Potret diri Joko Widodo yang diambil oleh fotografer Adam Ferguson adalah salah satu karya yang diikutsertakan dalam penghargaan National Photographic Portrait Prize. Rencananya, foto itu akan dipajang di Galeri Potret Australia hingga Juni mendatang.
Salah satu pose Jokowi yang dipotret Ferguson saat itu digunakan untuk sampul depan majalah Time.
Trumble mengaku telah menghubungi Ferguson ihwal penurunan foto karyanya sementara.
Ferguson yang saat ini berada di Nepal menyesalkan penurunan potret Jokowi yang dilakukan oleh pihak galeri. Dia mengaku tidak habis pikir mengapa langkah itu akhirnya diambil.
Fotografer lepas yang karyanya kerap dipajang di media Newsweek, Time, International Herald Tribune, The New York Times dan Chicago Tribune ini mengatakan foto Jokowi itu justru penting untuk dipajang di saat seperti ini, untuk memberikan pandangan bagi masyarakat.
"Saya tidak habis pikir mengapa institusi seni terkemuka di Australia mengambil langkah itu. Seni itu soal dialog sosial dan politik," ujar Ferguson.
Hubungan Australia dan Indonesia memang tengah tegang menyusul eksekusi Andrew Chan dan Myuran Sukumaran Rabu lalu. Jokowi menolak permohonan grasi yang diajukan Australia untuk kedua anggota Bali Nine yang mencoba menyelundupkan 8,3 kilogram heroin ke Bali tahun 2005 itu. (den)
Menurut Direktur galeri tersebut, Angus Trumble, tindakan itu dilakukan sebagai bentuk pencegahan karena mereka khawatir foto itu akan dirusak pengunjung sebagai wujud kemarahan atas hukuman mati Andrew Chan dan Myuran Sukumaran.
"Melihat situasinya dan penilaian terbaik dari risiko kerusakan karya seni, perlu memindahkannya dari pameran publik," kata Trumble seperti dikutip laman ABC.
Potret diri Joko Widodo yang diambil oleh fotografer Adam Ferguson adalah salah satu karya yang diikutsertakan dalam penghargaan National Photographic Portrait Prize. Rencananya, foto itu akan dipajang di Galeri Potret Australia hingga Juni mendatang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Trumble mengaku telah menghubungi Ferguson ihwal penurunan foto karyanya sementara.
Ferguson yang saat ini berada di Nepal menyesalkan penurunan potret Jokowi yang dilakukan oleh pihak galeri. Dia mengaku tidak habis pikir mengapa langkah itu akhirnya diambil.
Fotografer lepas yang karyanya kerap dipajang di media Newsweek, Time, International Herald Tribune, The New York Times dan Chicago Tribune ini mengatakan foto Jokowi itu justru penting untuk dipajang di saat seperti ini, untuk memberikan pandangan bagi masyarakat.
"Saya tidak habis pikir mengapa institusi seni terkemuka di Australia mengambil langkah itu. Seni itu soal dialog sosial dan politik," ujar Ferguson.
Hubungan Australia dan Indonesia memang tengah tegang menyusul eksekusi Andrew Chan dan Myuran Sukumaran Rabu lalu. Jokowi menolak permohonan grasi yang diajukan Australia untuk kedua anggota Bali Nine yang mencoba menyelundupkan 8,3 kilogram heroin ke Bali tahun 2005 itu. (den)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK