Roma, CNN Indonesia -- Penjaga Pantai dan Angkatan Laut Italia mengatakan sekitar 4.800 pendatang diselamatkan dari kapal-kapal kecil di lepas pantai Libya, dan menemukan 10 jenazah dalam operasi penyelamatan terbesar tahun ini.
Dua minggi setelah hampir 900 manusia perahu tenggelam dalam kecelakaan kapal terburuk di Mediterania, gelombang manusia yang berupaya keras mendapatkan kehidupan lebih baik di Eropa semakin meningkat, karena para penyelundup manusia memanfaatkan arus laut yang lebih tenang.
Tujuh jenazah manusia ditemukan di dua kapal perahu besar yang dipenuhi pendatang, dan petugas penyelamat menarik tiga jenazah pendatang yang melompat ke laut ketika melihat satu kapal dagang mendekat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di tempat terpisah, pihak berwenang Mesir mengatakan tiga orang tewas ketika satu kapal pengangkut pendatang yang sedang menuju daratan Yunani karam di wilayah lautnya. Sebanyak 31 orang berhasil diselamatkan.
Sementara itu, 10 kapal Italia, empat kapal pribadi dan satu kapal Perancis bertindak atas nama badan pengawas perbatasan Eropa ikut dalam operasi penyelamatan di laut Libya. Italia, sebagai negara penerima pendatang Mediterania terbesar, bertindak sebagai koordinator operasi.
Sementara itu, Migrant Offshore Aid Station yang melalui kerjasama dengan kelompok Dokter Tanpa Batas memiliki satu perahu penyelamat, lewat akun Twitternya menyatakan telah menyelamatkan 369 pendatang yang sebagian besar berasal dari Eritrea dari satu kapal kayu yang terlalu penuh.
Perbedaan PendapatSatu penyelidikan pengadilan Italia menemukan bahwa penyelundup manusia memanfaatkan Situasi tanpa hukum di Libya yang merupakan titik terakhir dari salah satu rute transit ke Eropa. Mereka meminta bayaran sekitar 80 ribu euro dari satu kapal.
Kantor berita pemerintah Libya Lana mengatakan bahwa pihak berwenang negara itu menangkap 500 migran yang menumpang lima kapal di lepas pantai Tripoli, dan 480 pendatang ditangkap di satu peternakan dekat kota Jufra, dan 170 lainnya ditangkap di dekatnya.
Pendatang yang berhasil diselamatkan dibawa ke wilayah Italia, dan sebagian telah tiba di Lampedusa, pulau milik Italia yang terletak di selatan. Sementara, pendatang lain ditempatkan di Trapani, Sisilia.
Para pemimpin Uni Eropa yang kaget dengan tragedi besar bulan lalu itu sepakat untuk menambah dana misi penjaga pantai Uni Eropa hingga tiga kali. Akan tetapi masih ada ketidaksepakatan terkait langkah terhadap warga yang melarikan diri dari konflik dan kemiskinan di berbagai wilayah Afrika dan Timur Tengah.
Kanselir Austria Wener Faymann mengatakan dalam wawancara di Koran bahwa Uni Eropa harus membuat sistem kuota dimana negara anggota setuju menerima lebih banyak pengungsi untuk melonggarkan masalah yang dihadapi Italia, Yunani dan Malta.
Tetapi usul Austria itu tampaknya akan ditentang keras oleh negara seperti Inggris dan Hongaria.
Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban sebelumnya mengatakan bahwa negara-negara Uni Eropa harus diperbolehkan membuat peraturan tersendiri terkait pendatang, dan Hongaria tidak mau menerima para pendatang itu.
(yns)