Jakarta, CNN Indonesia -- Pengadilan Bolivia mengekstradisi Martin Belaunde, mantan penasihat untuk presiden Peru, Ollanda Humala, ke Peru pada Senin (11/05), sehubungan dengan kasus korupsi.
Dilaporkan Reuters, Belaunde yang pernah menjabat sebagai penasehat untuk kampanye presiden Humala yang gagal pada pemilu 2006, melarikan diri ke Bolivia sejak tahun lalu agar terhindar dari tuduhan korupsi dan pelanggaran hukum.
Jaksa di Peru mengatakan Belaunde, di bawah tahanan rumah di La Paz, memiliki jaringan kriminal yang luas dan koneksi ke pejabat publik. Belaunde membantah tuduhan tersebut dengan mengatakan dia adalah korban penganiayaan politik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kembalinya Belaunde ke Peru kemungkinan besar akan menarik perhatian publik terkait skandal yang terjadi menjelang pemilu tahun depan.
Di Peru, belum ada presiden yang dapat mempertahankan posisinya selama dua periode berturut-turut. Hingga saat ini, Humala dan partainya belum mengumumkan calon presiden 2016.
Humala telah berulang kali membantah keterlibatannya dalam kasus kriminal Belaunde. Pemerintah Humala meminta ekstradisi Belaunde pada Maret lalu.
Desas-desus soal korupsi dalam pemerintahan Humala menjadi alasan utama untuk tidak menyetujui dirinya dalam jajak pendapat Ipsos sejak November, setelah skandal Belaunde menjadi terkenal.
(ama/ama)