Jakarta, CNN Indonesia -- Longsor yang membawa lumpur dan air menerjang perumahan penduduk di sebuah kota di Kolombia pada Senin (18/5), menewaskan setidaknya 50 orang dan melukai puluhan lainnya.
“Tanah meluncur dari jurang La Liboriana, lalu air bendungan menyebabkan longsor menghancurkan segala sesuatu di jalan,” kata polisi Jose Angel Mendoza dalam sebuah wawancara, dikutip dari Reuters.
Unit bencana nasional Kolombia mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa 52 orang tewas dan 37 lainnya dirawat karena luka-luka. Tim penyelamat, termasuk anjing pelacak, terus bekerja untuk mencari korban lain yang mungkin tertimbun longsor di Salgar, sebelah barat laut Kolombia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Foto-foto yang dirilis oleh angkatan udara dan berita televisi menunjukkan rumah-rumah dan jalan-jalan tertutup lumpur dan puing-puing di kota daerah pegunungan yang dekat dengan Andes Kolombia.
Warga terlihat menggali puing-puing dengan tongkat dan tangan mereka, mencari korban selamat.
"Kami tidak tahu berapa banyak orang yang hilang," kata Presiden Juan Manuel Santos, yang terbang di atas daerah yang terkena longsor untuk melakukan survei kerusakan dan bertemu dengan pemerintah setempat.
Santos mengumumkan keadaan darurat publik, memberikan dana bantuan untuk korban.
"Orang-orang yang Anda kenal, anak-anak, pemuda, seluruh keluarga kehilangan rumah mereka. Kami waspada karena ada kekhawatiran mungkin ada longsor lanjutan,” kata warga Maria Gutierrez kepada media setempat.
"Ini hampir memberi saya serangan jantung. Kami melihat gelombang besar dan orang-orang dan babi tenggelam di dalam air."
Badan meteorologi mengatakan hujan intens diperkirakan akan terjadi dalam dua atau tiga hari ke depan.
(stu)