Jakarta, CNN Indonesia -- Penggunaan obat-obatan terlarang dalam skala kecil tidak dianggap sebagai tindakan kriminal di Portugal sejak tahun 2001. Langkah pemerintah Portugal untuk mendekriminalisasi narkoba ternyata diiringi oleh penurunan tingkat kematian akibat
over dosis, atau OD, di negara ini.
Dilaporkan media Inggris, The Independent, pemerintah Portugal menilai penggunaan obat-obatan terlarang dalam skala kecil merupakan masalah kesehatan, bukan tindakan kriminal. Meskipun demikian, narkoba sendiri tetap dianggap barang ilegal di negara ini.
(
Baca juga: Ada Banyak Kokain di Selokan London Ketimbang Kota Eropa Lain)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Warga Portugal yang tertangkap tengah menggunakan narkoba dalam jumlah kecil tidak akan dijebloskan ke dalam penjara atau mendapatkan catatan kriminal. Mereka akan dijatuhi hukuman ringan dan diberikan program rehabilitasi.
Data dari Pusat Pengawasan dan Pengendalian Narkoba Eropa menunjukkan bahwa hanya ada tiga kasus kematian orang dewasa akibat
over dosis per satu juta warga Portugal. Angka ini tergolong sangat rendah jika dibandingkan dengan kematian akibat
over dosis di negara Eropa lain.
Belanda, misalnya, memiliki catatan 10,2 kasus kematian akibat
over dosis per satu juta warganya. Sementara di Inggris, terdapat 44,6 kasus kematian akibat over dosis per satu juta warganya.
Kasus kematian akibat
over dosis di Estonia mencapai 126,8 kasus per satu juta warga. Angka rata-rata kematian akibat
over dosis di negara Uni Eropa adalah sebesar 17,3 kasus per satu juta warga.
Data tersebut juga menunjukkan bahwa penggunaan narkoba sintetis yang kerap dianggap legal di sejumlah negara, seperti ganja sintetis dan
bath salt (garam mandi), sangat rendah di Portugal ketimbang di negara Eropa lainnya.
Hal ini dianggap sebagai perkembangan yang baik, karena narkoba sintetis kerap memiliki efek yang jauh lebih berbahaya dan mematikan.
Meskipun begitu, kematian akibat penggunaan narkoba merupakan fenomena yang rumit dan dapat disebabkan oleh banyak hal. Langkah pemerintah Portugal untuk mendeskriminalisasi narkoba bisa jadi bukan satu-satunya faktor yang menyebabkan rendahnya kematian akibat
over dosis di negara ini.
"Sangat sulit untuk mengidentifikasi hubungan sebab-akibat antara dekriminalisasi dan kondisi positif yang saat ini kita lihat," kata Dr Joao Goulao, pakar kebijakan dekriminalisasi negara, dikutip dari The Independent, Sabtu (6/6).
Namun, di Portugal, dekriminalisasi narkoba jelas tidak menyebabkan konsekuensi buruk yang sebelumnya diprediksi.
"Kenyataannya adalah situasi penyalahgunaan narkoba di Portugal telah membaik secara signifikan dalam beberapa bidang utama. Terutama, soal infeksi HIV dan kematian akibat narkoba yang telah menurun. Selain itu, peningkatan penggunaan narkoba yang sebelumnya diprediksi ternyata tidak terjadi," bunyi analisis dari Institut Kebijakan Transformasi Obat-obatan Portugal.
(ama/ama)