Partai Kurdi Untuk Kali Pertama Meraih Kursi Parlemen

Istanbul, CNN Indonesia -- Ribuan warga Kurdi Turki turun ke jalan-jalan di kota Diyarbakir setelah oposisi pro Kurdi ini untuk pertama kali akan memasuki parlemen sebagai partai.

Parta Demokratik Rakyat, HDP, mengatakan hasil pemilu Minggu (7/6) menunjukkan partai itu akan mendapat 80 kursi dari 550 kursi parlemen. Ini adalah hasil yang mengagumkan bagi partai yang menuruk para pakar jajak pendapat akan kesulitan melewati ambang batas parlemen sebesar 10 persen.

Hasil ini juga menjadi pukulan besar bagi Presiden Tayyip Erdogan, yang sebelumnya mengharapkan kemenangan mutlak bagi partai AK yang didirikannya sehingga ada kesempatan mengubah UUD dan memberinya kekuasaan eksekutif yang lebih luas.

Sebelum pemungutan suara, Erdogan berulang kali marah pada HDP dan pemimpinnya yang karismatik Selahattin Demirts.

Demirts menolak membentuk koalisi dengan Partai AK dan mengatakan hasil pemilu parlemen ini mengakhiri pembicaraan mengenai sistem presidensial.

“Pembicaraan kepresidenan eksekutif dan diktator berakhir di Turki dengan hasil pemilu ini,” kata Selahattin Demirtas dalam jumpa persn di Istanbul, Minggu (7/6).

Gerombolan warga yang turun ke jalan membuat lalu lintas di kota terbesar di Turki tenggara macet total. Pemuda pun berkendaraan di sisi jalan, mengeluarkan badan mereka lewat jendela dan mengibarkan bendara HDP.

Sementara, kaum lelaki menembakkan pistol ke udara yang merupakan perayaan tradisional.

Pendukung partai AK yang didirikan oleh Presiden Erdogan bersuka cita dengan kemenangan partai dukungan mereka. (Reuters/Umit Bektas)

Dua hari sebelumnya serangan bom terjadi di satu kampanye HDP di Diyarbakir, menewaskan dua orang dan melukai setidaknya 200 orang.

HDP berupaya melebarkan cakupan suara ke luar warga Kurdi Turki yang berjumlah 20 persen dari total warga Turki. Partai ini mencoba mengambil dukungan dari kelompok tengah kiri dan warga sekular yang tidak puas dengan Erdogan.

Kehadiran HDP di Parlemen sebagai satu partai, sebelumnya kandidat partai itu
mencalonkan diri sebagai kandidat independen untuk menghindari ambang batas suara 10 persen, bisa menjadi langkah maju bagi proses perdamaian Kurdi.

Ankara mengadakan perundingan damai dengan Partai Pekerja Kurdistan, PKK, yang militan dua tahun lalu. PKK meelakukan pemberontakan bersenjata pada 1984 menuntut otonomi lebih besar, dan 40 ribu orang tewas dalam pemberontakan itu. (yns)