Los Angeles, CNN Indonesia -- Umat Muslim di Amerika Serikat bersiap untuk menyambut bulan Ramadan yang akan jatuh pada Kamis (18/6) di negara tersebut. Bulan suci selain menjadi ajang peningkatan ibadah, juga merupakan waktu bagi para Muslim Amerika untuk berkumpul dan mempererat persaudaraan.
Salah satu yang bersiap menyambut Ramadan adalah masjid Islamic Society of Orange County, Los Angeles. Diberitakan VoA, Senin (15/6), masjid untuk warga Muslim multi-etnis dan kultur di Los Angeles itu telah memasang tenda besar di pelataran untuk menampung jemaah yang akan membludak.
Diperkirakan pada Sabtu mendatang, akan ada ribuan umat Muslim yang datang beribadah di masjid tersebut. Ramadan memang selalu menjadi perayaan besar-besaran yang ditunggu bagi Muslim Orange County setiap tahunnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jadwal masjid itu padat setiap hari di bulan suci. Berbuka bersama digelar di masjid ini setiap harinya, tidak hanya diikuti umat Islam, tapi masyarakat lain dari berbagai agama dan kalangan.
"Setiap hari di masjid ini, kami berbuka bersama saat matahari tenggelam, atau sekitar pukul 8 malam. Ada makanan dan penganan gratis. Komunitas besar diundang, banyak kawan kami dari berbagai keyakinan, dan tetangga berdatangan," ujar Duaa Alwan, presiden Islamic Society of Orange County.
Makanan yang disajikan untuk berbuka juga beragam.
"Ada makanan Pakistan, India, Timur Tengah, Italia dan Meksiko, menu ini benar-benar mencerminkan keragaman komunitas kami," kata Alwan.
Setelah menyantap makanan berbuka, umat Muslim di Orange County melaksanakan tarawih.
Bagi masyarakat Muslim AS, Ramadan menjadi bulan pendisiplinan diri dan meningkatkan rasa syukur, ujar Syeikh Mustafa Umar, salah seorang ustadz dalam ceramahnya di masjid tersebut.
"Ketika kita tidak makan dan minum seharian, bahkan hanya selama satu hari, kita akan menyadari apa yang hilang dari kehidupan kita, dan kita akan menyadari apa yang telah kita dapatkan dengan cuma-cuma," kata Umar.
Seorang jemaah, Nawaz Ahmed, mengatakan bahwa Ramadan adalah waktu untuk menetapkan resolusi demi perbaikan dirinya.
"Ramadan bak Tahun Baru bagi kami, saat semua hal yang seharusnya akan kita lakukan, dilaksanakan dengan lebih baik, dan segalanya yang kita lakukan, akan dilanjutkan dan melakukannya sebagai satu komunitas," ujar Ahmed.
Umar mengatakan, seperti umat Islam lainnya di seluruh dunia, Ramadan adalah waktu bagi Muslim AS untuk mempererat silaturahmi dan memperkuat tali persahabatan yang sempat mengendur.
"Jadi ini adalah perpaduan antara beribadah pada Tuhan dan bergembira serta bersenang-senang, menyadari dan mensyukuri anugerah yang kita dapatkan di kehidupan ini," ujar Umar.
(stu)