Ongkos Nikah Rp266 Juta, Pemuda China Terpaksa Dobrak Tradisi

Beijing, CNN Indonesia -- Pernikahan menjadi peristiwa yang seharusnya tidak terlupakan dan sakral, tidak terkecuali bagi pasangan di China. Belum disebut menikah di China jika tanpa cincin emas, gaun, mobil mewah dan resepsi besar.

Sayangnya, pernikahan dengan tradisi yang lengkap tidaklah murah. CNN, Senin (15/6), menghadiri sebuah pameran pernikahan di stadion Beijing, diikuti oleh lebih dari 200 perusahaan yang menawarkan diskon gila-gilaan. Tapi jika dihitung-hitung, berdasarkan penelusuran CNN, ongkos nikah di China masih tetap mahal kendati banyak perangkatnya telah diobral.

Menurut Wedding Report, perusahaan riset pasar, untuk menikah di China setidaknya harus keluar kocek US$20 ribu atau lebih dari Rp266 juta. Ini sudah termasuk sepasang cincin, gaun pengantin, karangan bunga, foto dan perencana profesional.

Pilihan Redaksi Reklamasi Tiongkok di Laut China Selatan Segera Kelar Pajak 'Barang Berdosa' Tekan Jumlah Perokok di Filipina Menengok Persiapan Muslim AS Sambut Ramadan Abbott: Perkara Imigran Justru Rekatkan Australia-RI

Riset juga menemukan bahwa China adalah negara keenam dengan ongkos nikah termahal di dunia setelah Uni Emirat Arab, Australia, Inggris, Jepang dan Amerika Serikat.

Terlepas dari peningkatan perekonomian China, Pendapatan yang siap dibelanjakan (Disposable Income) tahunan per orang di negara itu pada 2014 hanya US$3.283, sekitar Rp43 juta, jauh dari cukup untuk menggelar resepsi mewah.

Ongkos nikah selangit ini memang sangat menguntungkan industri pernikahan yang pendapatannya sudah miliaran dollar. Tapi bagi lebih dari 10 juta pasangan yang menikah di negara itu tiap tahunnya, biaya itu sangat memberatkan.

Namun walau mahal, pasangan di China mengaku tetap enggan berhemat. Selain ini sebuah acara yang tidak terlupakan, desakan dari keluarga pasangan untuk menggelar pernikahan mewah jadi tekanan tersendiri.

"Mungkin kami tidak peduli pada resepsi, tapi orangtua dan kerabat lainnya sangat peduli," ujar Wang Di, 23, yang berkeliaran mencari diskon di pameran bersama kekasihnya untuk pernikahan mereka dua tahun mendatang.

Pernikahan telanjang

Menyadari ongkos yang mahal, beberapa orang di China mendobrak tradisi dengan menggelar pernikahan dengan biaya sangat murah. Mereka memilih pernikahan yang disebut "pernikahan telanjang", lantaran tanpa pesta resepsi mewah, rumah tinggal, mobil, atau bahkan cincin kawin.

Ide pernikahan telanjang ini kian digandrungi oleh para pemuda di kota-kota besar. Selain berhemat, cara ini juga memaksa mereka berpikir kreatif menciptakan acara pernikahan berkesan dengan kantong yang tipis.

Salah satunya di sebuah permukiman di Beijing Sabtu lalu. Sebuah pasangan mengadakan pesta pernikahan kecil-kecilan di rumah yang mereka sewa seharga US$2.500 per tahun. Pasangan mempelai juga berpakaian biasa saja, tanpa gaun putih panjang nan mewah.

Pesta itu hanya dihiasi bebungaan dan hiburan band--ini juga sumbangan dari kawan-kawan.

Menurut pengantin wanita yang juga manajer pemasaran di sebuah majalah seni, Zhang Yueyue, dia ingin pernikahannya berbeda dari yang lain. Asalkan tamunya senang, dia cukup puas dengan pernikahan sederhananya itu.

"Saya kira membuat tamu senang adalah hal penting. Kebanyakan pernikahan China sekarang adalah tentang memamerkan kekayaan agar orangtua tetap punya 'muka' dengan menggelar resepsi yang mewah," kata Yueyue.

Pernikahannya itu hanya memakan biaya tidak lebih dari US$2.000, sekitar Rp27 juta.

Yueyue mengatakan, menabung untuk menjalani hidup dalam pernikahan lebih penting ketimbang menghamburkan uang untuk resepsi. Langkah Yueyue ini menginspirasi banyak orang.

"Anggaran saya juga tidak besar. Saya hanya ingin pesta besar dengan beberapa hiburan--dan yang paling penting banyak minuman beralkohol," ujar Zhao Mengsha, kawan Yueyue yang telah merencanakan pernikahan di musim panas. (stu)