Ramos Horta Yakin Papua Akan Tetap Jadi Bagian dari Indonesia

Ranny Virginia Utami | CNN Indonesia
Kamis, 23 Jul 2015 12:58 WIB
Mantan Presiden Timor Timur, Jose Ramos Horta mengatakan bahwa Papua Barat adalah bagian dari Indonesia dan tidak seharusnya lepas dari Tanah Air.
Mantan Presiden Timor Leste, Jose Ramos Horta meyakini bahwa Presiden Joko Widodo bisa menyelesaikan masalah di Papua Barat. (Getty Images)
Dili, CNN Indonesia -- Mantan Presiden Timor Timur, Jose Ramos Horta mengatakan ia tidak berpikir kampanye kemerdekaan Provinsi Papua Barat dari Indonesia akan berjalan sukses.

"Saya tidak percaya itu. Mungkin, semuanya bisa saja terjadi, tetapi ia (Papua Barat) adalah betul-betul bagian dari Republik Indonesia," ujarnya kepada ABC, Rabu (22/7).

Pria yang kini menjabat sebagai perwakilan PBB ini mengatakan bahwa solusi bagi warga Papua Barat adalah dengan menghentikan segala bentuk kekerasan dan penindasan hak asasi manusia, ekonomi dan sosial. Warga Papua Barat harus menyadari itu semua dalam konteks kedaulatan Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Komentar Ramos Horta berseberangan dengan para pendukung pro-kemerdekaan Papua Barat yang ingin memisahkan diri dari Indonesia. Kampanye kemerdekaan Papua memang bisa diredam di dalam negeri, namun kelompok ini gencar menyuarakan keinginan mereka di luar negeri.

Timor Timur bertahan selama beberapa tahun setelah memerdekakan diri pada 2002. "Saya yakin, yang dapat menangani tantangan dan permasalahan di Papua Barat itu adalah Presiden Joko Widodo," ujar Ramos Horta.

"Saya akan mendorong tokoh-tokoh Papua Barat untuk mengambil keuntungan dari presiden baru ini untuk menemukan kemungkinan rencana terbaik antara Jakarta dan Papua Barat," lanjutnya.

Sementara itu, ia meyakini hubungan antara Australia dan Timor Timur cukup baik, namun menegaskan bahwa ada perbedaan ketika hal itu merujuk ke perbatasan negara tetangga.

"Canberra, melalui cara sederhana, ingin melihat Timor Leste melupakan keinginan untuk memiliki sebuah perbatasan maritim," ujarnya.

"Setiap upaya internasional di pengadilan, di arbitrase, bisa berakhir hari ini jika Canberra memberi sinyal ke Timor Leste untuk duduk bersama menyelesaikan batas maritim dan menarik garis median bersama," lanjutnya. (den)
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER