FSPILN Desak Pemerintah Cek ABK di Trinidad dan Tobago

Ranny Virginia Utami | CNN Indonesia
Sabtu, 25 Jul 2015 20:21 WIB
Forum Solidaritas Pekerja Indonesia Luar Negeri mendesak pemerintah Indonesia untuk memeriksa kondisi anak buah kapal yang kini berada di pelabuhan Trinidad.
Sebanyak 20 pekerja kapal asal Indonesia menjalani sistem kerja 20 jam per hari dalam mencari ikan tuna di laut. (Dok. Istimewa)
Port of Spain, CNN Indonesia -- Forum Solidaritas Pekerja Indonesia Luar Negeri, FSPILN, mendesak pemerintah untuk memeriksa kondisi anak buah kapal (ABK) yang kini sedang bersandar di pelabuhan Trinidad dan Tobago. Pasalnya, sekitar 20 orang ABK kapal Ocean Atun-12 ini telah bekerja selama 20 jam per hari untuk menangkap ikan di laut.

Wakil FSPILN di Trinidad dan Tobago, Parta, mengaku bahwa jam kerja yang melebihi batas ini dapat mengancam keselamatan para pekerja asal Indonesia tersebut.

"Hal tersebut sungguh tidak layak. Semoga perwakilan pemerintah Indonesia yang dekat dengan Trinidad dan Tobago bisa menyidak kondisi di atas kapal OA-12 yang kini ada di pelabuhan," ujarnya melalui sambungan telepon, dikutip dari pernyataan yang diterima CNN Indonesia, Sabtu (25/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sehari-hari, dua puluh pekerja ABK asal Indonesia ini bekerja menangkap ikan tuna di laut lepas. Mereka bekerja selama 20 jam per hari tanpa upah lembur, sementara harga ikan tuna di pasaran cukup tinggi.

Belum lagi soal makanan, FSPILN mengatakan bahwa para pekerja ABK ini hanya memiliki nasi dan timun untuk dimakan sehari-hari jika berada di laut lepas.

"Saat kapal sedang bersandar (di Trinidad), para ABK terpaksa ke hutan di Chaguaramas untuk sekedar mencari ubi dan rebung serta apa saja yang bisa dimakan," bunyi pengakuan salah satu koki kapal asal Indonesia.

Para pekerja mengeluh dengan sistem kerja yang ada di atas kapal yang dinakhodai oleh kapten dan memiliki teknisi asal Taiwan. Sistem kerja yang begitu berat tanpa hitungan upah lembur membuat kondisi para pekerja ABK asal Indonesia ini begitu memprihatinkan.

Kapal OA-12 berbendera St. Vincent and Grenadines memiliki panjang 23,1 meter dan berat 91,7 metrik ton. Kapal jenis longliner penangkap tuna ini dimiliki oleh perusahaan Bright Strong Enterprise Ltd. di Road Town, Kepulauan Virgin Britania Raya. (yns/yns)
TOPIK TERKAIT
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER