Obama: Saya Bisa Menang Ketiga Kalinya Jika Calonkan Diri
Windratie | CNN Indonesia
Rabu, 29 Jul 2015 05:30 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Barack Obama dengan penuh percaya diri mengatakan, dia dapat memenangkan masa jabatan untuk ketiga kalinya jika ikut serta dalam pertarungan Pemilu Presiden AS 2016. Namun, pencalonan tersebut dilarang oleh konstitusi.
“Saya sungguh berpikir bahwa saya Presiden yang cukup baik. Saya kira, jika saya mencalonkan diri, saya akan menang. Namun, saya tidak bisa,” kata Obama, dalam pidato tanpa persiapannya di Ethiopia, seperti dilansir dari laman CNN, Rabu (29/7).
“Ada banyak yang hal yang ingin saya lakukan untuk menjaga Amerika terus bergerak. Namun, hukum adalah hukum, tidak ada orang yang kebal hukum, presiden sekalipun, ” ucapnya dihadapan perkumpulan Uni Afrika di kota Addis Ababa.
Obama adalah presiden Amerika Serikat pertama yang mewakili kelompok kulit hitam, dan pernah mengkritisi keengganan beberapa pemimpin Afrika menyerahkan kekuasaan mereka.
“Kemajuan demokrasi Afrika berisiko jika para pemimpinannya menolak mundur saat masa jabatan mereka berakhir. Sekarang, izinkan saya jujur kepada Anda bahwa saya tidak mengerti hal ini,” kata Obama yang mengatakan, dirinya sedang menantikan kehidupan setelah menjadi presiden.
Tepuk tangan paling gemuruh terdengar saat Obama mengatakan, dia tidak mengerti motivasi di balik keinginan tetap berkuasa lewat jalan kekuatan, bahkan ketika para pemimpin tersebut telah berlimpah kekayaan.
Dalam pidatonya, Obama berbicara panjang lebar tentang korupsi yang menjangkiti Etiopia dan negara-negara Afrika lainnya. Dia mengakui, masalah tersebut bukan hal unik di benua hitam tersebut.
“Tidak ada hal yang akan membuka potensi ekonomi Afrika selain mengakhiri kanker korupsi,” ujar Obama.
“Ketika seseorang membayar suap hanya untuk memulai bisnis atau pergi ke sekolah, atau membayar seorang pejabat melakukan pekerjaan yang sudah seharusnya mereka lakukan, itu bukan 'cara orang Afrika'. Tindakan itu merusak martabat orang-orang yang Anda wakili.”
Selain itu, Obama juga menyinggung topik kontroversial lain, di antaranya adalah perlakukan terhadap wartawan dan perempuan.
“Saya percaya, Ethiopia tidak akan sepenuhnya memaksimalkan potensi rakyat jika para wartawan dibatasi, atau ketika kelompok-kelompok oposisi sah tak bisa berpartisipasi dalam proses kampanye,” ujarnya.
“Perdana Menteri mengakui, banyak pekerjaan yang perlu dilakukan agar Etiopia berdemokrasi penuh dan berkelanjutan,” ujar Obama merujuk pada pemimpin Ethiopia, Hailemariam Desalegn.
Sang Presiden juga merujuk perannnya sebagai ayah saat berbicara tentang hak-hak perempuan.
“Sebagai ayah, saya percaya bahwa kedua anak perempuan saya harus memiliki kesempatan sama untuk mengejar impian mereka sebagaimana anak laki-laki siapapun, dan hal yang sama berlaku untuk anak-anak perempuan di Afrika.
(win/win)
“Saya sungguh berpikir bahwa saya Presiden yang cukup baik. Saya kira, jika saya mencalonkan diri, saya akan menang. Namun, saya tidak bisa,” kata Obama, dalam pidato tanpa persiapannya di Ethiopia, seperti dilansir dari laman CNN, Rabu (29/7).
“Ada banyak yang hal yang ingin saya lakukan untuk menjaga Amerika terus bergerak. Namun, hukum adalah hukum, tidak ada orang yang kebal hukum, presiden sekalipun, ” ucapnya dihadapan perkumpulan Uni Afrika di kota Addis Ababa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Kemajuan demokrasi Afrika berisiko jika para pemimpinannya menolak mundur saat masa jabatan mereka berakhir. Sekarang, izinkan saya jujur kepada Anda bahwa saya tidak mengerti hal ini,” kata Obama yang mengatakan, dirinya sedang menantikan kehidupan setelah menjadi presiden.
Tepuk tangan paling gemuruh terdengar saat Obama mengatakan, dia tidak mengerti motivasi di balik keinginan tetap berkuasa lewat jalan kekuatan, bahkan ketika para pemimpin tersebut telah berlimpah kekayaan.
Dalam pidatonya, Obama berbicara panjang lebar tentang korupsi yang menjangkiti Etiopia dan negara-negara Afrika lainnya. Dia mengakui, masalah tersebut bukan hal unik di benua hitam tersebut.
“Ketika seseorang membayar suap hanya untuk memulai bisnis atau pergi ke sekolah, atau membayar seorang pejabat melakukan pekerjaan yang sudah seharusnya mereka lakukan, itu bukan 'cara orang Afrika'. Tindakan itu merusak martabat orang-orang yang Anda wakili.”
Selain itu, Obama juga menyinggung topik kontroversial lain, di antaranya adalah perlakukan terhadap wartawan dan perempuan.
“Saya percaya, Ethiopia tidak akan sepenuhnya memaksimalkan potensi rakyat jika para wartawan dibatasi, atau ketika kelompok-kelompok oposisi sah tak bisa berpartisipasi dalam proses kampanye,” ujarnya.
“Perdana Menteri mengakui, banyak pekerjaan yang perlu dilakukan agar Etiopia berdemokrasi penuh dan berkelanjutan,” ujar Obama merujuk pada pemimpin Ethiopia, Hailemariam Desalegn.
Sang Presiden juga merujuk perannnya sebagai ayah saat berbicara tentang hak-hak perempuan.
“Sebagai ayah, saya percaya bahwa kedua anak perempuan saya harus memiliki kesempatan sama untuk mengejar impian mereka sebagaimana anak laki-laki siapapun, dan hal yang sama berlaku untuk anak-anak perempuan di Afrika.
(win/win)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK