Singapura Tangkap Pria yang Ingin Gabung ISIS

Singapura, CNN Indonesia -- Pemerintah Singapura berhasil menangkap seorang pria yang diduga mencoba bergabung bersama kelompok militan ISIS di Suriah. Kementerian Dalam Negeri Singapura pada Rabu (29/7) mengatakan bahwa penangkapan dilakukan di bawah Hukum Keamanan Internal yang memungkinkan penahanan dilakukan tanpa pengadilan selama dua tahun.

Diberitakan Reuters, pria berusia 51 tahun ini diketahui bernama Mustafa bin Sultan Ali. Ia ditangkap pada Juni lalu setelah dideportasi dari Turki, tempat di mana ia berencana menyeberang ke Suriah.

Pilihan Redaksi PM Israel: Iran adalah Bahaya bagi Eropa Milisi Syiah: AS Tak Serius Perangi ISIS Presiden Turki: Mustahil Berdamai dengan Militan Kurdi

Penangkapan Mustafa menimbulkan kekhawatiran yang berkembang di negara-negara di dunia mengenai individu yang bergabung bersama kelompok ISIS.

Pria yang sudah teradikalisasi ini mencoba pergi ke Suriah untuk berpartisipasi dalam aksi kekerasan bersenjata melalui pertempuran bersama ISIS, menurut Kementerian Dalam Negeri.

Selain itu, Mustafa juga diketahui telah mempersiapkan diri untuk melakukan serangan teroris terhadap perusahaan-perusahaan Barat di Singapura.

Mustafa meninggalkan Singapura pada akhir Mei lalu. Ia melakukan penerbangan ke Turki melalui negeri tetangga.

Penerbangan dirinya ke Turki menggunakan rute perjalanan wisata. Hal ini dilakukan untuk menutupi jejaknya dari otoritas Singapura.

Saat mencoba menyeberang ke Suriah, otoritas Turki menangkapnya dan mendeportasi dirinya ke Singapura.

"Penyelidikan menunjukan bahwa Mustafa telah teradikalisasi secara mendalam oleh ideologi teroris ISIS dan ideologi radikal lainnya yang ia dapatkan melalui situs online," bunyi pernyataan Kementerian Dalam Negeri.

Mustafa adalah warga Singapura pertama yang ditangkap di luar negeri karena mencoba bergabung bersama ISIS. Setidaknya sebanyak 30 ribu pejuang asing telah bergabung bersama ISIS, 1.000 di antaranya berasal dari Asia Tenggara.

Pada Mei lalu, Kementerian Dalam Negeri melaporkan penangkapan dua remaja yang telah teradikalisasi, salah satunya menyatakan ingin bergabung bersama ISIS. Keduanya di tahan di bawah Hukum keamanan Internal. (yns/yns)