Pemburu Gelap Bunuh Lima Gajah di Kenya

Fadli Adzani | CNN Indonesia
Jumat, 31 Jul 2015 04:50 WIB
Ketika dunia sedang berkabung atas kematian Cecil, seekor singa Zimbabwe, pemburu gelap membunuh lima gajah di Kenya.
Ketika dunia sedang berkabung atas kematian Cecil, seekor singa Zimbabwe, pemburu gelap membunuh lima gajah di Kenya. (Jeshoots/Jan Vasek)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketika dunia sedang berkabung atas kematian Cecil, seekor singa Zimbabwe berumur 13 tahun yang diduga ditembak oleh pemburu Amerika Serikat, dokter gigi Walter Palmer, insiden perburuan lain terjadi di Kenya.

Pemburu gelap membunuh lima gajah di Taman Nasional Tsavo Barat pada Senin (26/7) malam. Bangkai dari kelima gajah tersebut ditemukan oleh penjaga taman setempat pada Selasa (27/7) pagi. Kelima bangkai tersebut terdiri dari seekor gajah betina dewasa dan empat anaknya, yang ternyata taring mereka juga dipotong.

Ketika pembunuhan dari singa di Zimbabwe telah menarik perhatian dunia, kematian dari kelima gajah ini hampir tidak mendapatkan perhatian sama sekali. Padahal, gajah berada di bawah ancaman yang lebih berbahaya dari pemburu dibandingkan singa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Berita ini sangat menghancurkan," kata Paul Gathitu, juru bicara untuk Badan Satwa Liar Kenya.

"Hal ini sangat mengaggetkan kita," tambahnya.

Para penyelidik Kenya mengatakan, para pemburu gelap tersebut menyebrangi perbatasan dari Tanzania, kemudian membunuh sejumlah gajah itu dan dengan cepat kembali ke markas mereka. Aksi ini membuat mereka susah untuk dilacak. Pasalnya, kota Tsavo membentang sepanjang perbatasan selama lebih dari 80 km.

Sebelumnya, para penjaga taman mendengar suara tembakan pada Senin malam. Mereka mencari tahu asal suara tembakan tersebut di taman Tsavo yang luas itu dan baru esok paginya mereka berhasil menemukan bangkai gajah tersebut.

Terdapat darah dan kulit bekas pencabutan gading gajah tersebut. Pihak berwenang Kenya mengatakan bahwa pemburu gelap ini melarikan diri dengan sepeda motor, sambil membawa hasil curian mereka.

Dalam beberapa tahun berakhir, pemburuan gajah telah meningkat karena permintaan gading yang sangat tinggi di Asia. Pasalnya, gading gajah kerap digunakan sebagai obat-obatan di Asia.

Selama tahun 2010 dan 2012, pemburu telah terhitung membunuh sebanyak 100 ribu gajah Afrika, sebuah tingkat penghancuran yang menempatkan spesies gajah kepada kepunahan.

Tidak seperti hewan lainnya, gajah akan meratapi kematian saudara-saudara mareka, menyelimuti gading mereka di sekitar tulang atau bangkai dari saudara mereka yang telah mati.

Singa Afrika juga sedang berada dalam ancaman, karena habitat mereka yang dihancurkan oleh petani dan pembangunan, bukan karena mereka diburu.

Pihak otoritas Kenya mengatakan mereka sedang membuat kemajuan dalam upaya melawan pemburu gelap sebelum insiden Tsavo terjadi. Tahun lalu, pemerintahan Kenya mengerahkan 500 penjaga baru, serta peningkatan pada teknlogi membuat peneliti dapat mengawasi binatang dengan GPS. Para petugas dapat melacak apakah mereka sedang berada di bawah ancaman dengan mengukur pergerakan dan kecepatan mereka.

"Kami telah meningkatkan badan intelijen dan operasi kami. Kami mengalami kesuksesan (sebelum insiden terjadi)," kata Gathitu, memaparkan alasan mereka sangat kaget dengan adanya insiden kematian lima gajah ini.

Di Tsavo, para penyelidik sedang mencari orang-orang yang membunuh kelima gajah itu. Terdapat dua tersangka yang sudah ditangkap, para petugas keamanan menemukan kapak berlumuran darah dan gergaji besi di salah satu rumah mereka.

Pembunuhan terhadap gajah ini tidak hanya terjadi di Kenya, namun juga di Kongo, di mana 30 gajah dibunuh di Taman Nasional Garamaba, 15 hari sebelum insiden Tsavo ini terjadi. Perdagangan satwa liar ini disinyalir dapat memberikan keuntungan sekitar US$7 juta sampai dengan US$10 juta setiap tahunnya.

"Kita sedang berada dalam krisis gajah saat ini," kata Douglas-Hamilton, penemu dari organisasi non-pemerintah Save the Elephants kepada The Post.

Dua hari sebelum pembunuhan gajah di Tsavo terjadi, Presiden Obama di Kenya mengumumkan bahwa ia akan membuat peraturan baru yang melarang penjualan gading di Amerika Serikat. Peraturan ini akan mencegah penjualan gading dari gajah Afrika lintas negara.

Akan tetapi, AS hanya membuat peraturan untuk sebagian kecil dari pasar gading internasional, sedangkan peraturan di Asia tidak ditegakkan. (ama/ama)
TOPIK TERKAIT
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER