Pejabat Militer Pemilik Perahu Emas di China Divonis Mati

Denny Armandhanu/Reuters | CNN Indonesia
Selasa, 11 Agu 2015 05:32 WIB
Gu Junshan terbukti bersalah menerima suap, menggelapkan dana rakyat, dan penyalahgunaan kekuasaan selama menjabat pejabat tinggi militer.
(Ilustrasi/Getty Images)
Beijing, CNN Indonesia -- Seorang pejabat militer di China divonis mati dengan dua tahun masa percobaan atas kasus korupsi. Sebelumnya harta kekayaannya yang berlimpah ramai diberitakan, salah satunya adalah sebuah kapal emas.

Diberitakan Reuters, Gu Junshan adalah mantan letnan jenderal yang menggunakan kekuasaannya secara sewenang-wenang ketika menjabat wakil direktur departemen logistik militer China.

Kementerian Kehakiman China mengatakan, Gu terbukti bersalah atas penyuapan, penyalahgunaan kekuasaan dan penggelapan dana publik. Vonis mati terhadap kasus korupsi biasanya akan diringankan menjadi penjara seumur hidup setelah tersangka dibui dua tahun dan dinyatakan berperilaku baik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gu ditahan pada 2014 setelah dicurigai menjual ratusan posisi di kemiliteran.

"Pengadilan militer menemukan jumlah suap yang diterima Gu Junshan sangat besar, kerusakannya juga sangat luar biasa, jumlah dana publik yang digunakan mencengangkan, dan detail penyalahgunaan kekuasaannya sangat serius," kata seorang pejabat pengadilan militer.

Pengadilan terhadap Gu dilakukan tertutup dengan alasan untuk mengamankan "rahasia militer".

Kasus Gu terkait dengan perkara Xu Caihou, mantan wakil ketua Komisi Militer Pusat yang telah mengaku menerima suap dalam jumlah "masif" untuk ditukar dengan pangkat di kemiliteran. Xu meninggal dunia Maret lalu.

"Untuk semua tentara di berbagai pangkat, ini adalah peringatan keras sebagai  peringatan bawa suap yang diberikan padamu hari ini adalah bom yang akan menghancurkanmu besok," ujar pernyataan Kementerian China,

Tahun lalu harta kekayaan Gu dibeberkan oleh media China yang biasanya manut pada pemerintah. Hal ini menandakan Partai Komunis China ingin menunjukkan kesalahannya.

Gu memiliki beberapa apartemen mewah di Beijing, dan tempat tinggalnya di Puyang, Provinsi Henan, memiliki banyak benda seni terbuat dari emas.

Rumahnya di Puyang dibuat dengan model seperti Kota Terlarang seluas satu hektar. Petugas  menyita perahu emas, tempat cuci dari emas, dan patung emas Mao Zedong serta beberapa minuman keras mahal.

Sebagai hukuman tambahan, pemerintah menyita semua harta kekayaan Gu.

Vonis keras terhadap para koruptor adalah janji Presiden Xi Jinping untuk memberantas penyimpangan dari kelas "macan hingga lalat". Pembersihan di kemiliteran dilakukan seiring upaya China memodernisasi angkatan bersenjata mereka.

Sejak akhir 1990-an, China memang melarang tentara untuk berbisnis. Namun, militer kerap terlibat dalam kesepakatan bisnis berbagai pihak dalam beberapa tahun terakhir.

Penangkapan para petinggi militer pelaku korupsi mulai digalakkan. Salah satunya yang tertangkap adalah Guo Boxiong, yang juga mantan wakil ketua Komisi Militer Pusat. (den)
TOPIK TERKAIT
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER