Pelestarian Hutan, Kunci Finlandia Hadapi Perubahan Iklim

Espoo, CNN Indonesia -- Bagi Finlandia, pelestarian hutan merupakan salah satu kunci menghadapi perubahan iklim. Negara yang mendapatkan predikat sebagai kawasan dengan udara terbersih di Eropa ini memiliki target untuk menjadi negara model bioekonomi pada 2025 mendatang.

“Kami tengah mengedepankan produk-produk hutan dengan teknologi energi terbarukan untuk mempersiapkan diri pada 2025 mendatang,” ujar Manajer Komunikasi Federasi Industri Hutan Finlandia, Jaana Lindman di Espoo, Finlandia.

Lindman memaparkan secara keseluruhan hutan menutupi sekitar 60 persen area Finlandia. Sementara itu, berdasarkan data Nordic Family Forestry, sebanyak 52 persen hutan dimiliki oleh pihak swasta. Dalam hal ini, warga lokal pun bisa memiliki hutan asalkan berkomitmen melakukan pelestarian hutan.

Maka, bukanlah hal yang aneh bila warga lokal memiliki hutan di belakang rumah atau halamannya. Mereka juga diizinkan menebang pohon dalam kawasan hutannya asalkan menanam kembali sebagai pengganti.

Pilihan Redaksi Bus Umum Bertenaga Tinja Mengaspal di Inggris Demi Dana Pendidikan, Oregon Jual Hutan Atasi Perubahan Ikllim, Obama Pangkas Emisi Karbon di AS

Hanya 35 persen hutan di Finlandia yang dimiliki oleh pemerintah. Sementara, swasta dari sektor industri hanya memiliki sekitar delapan persen dari luas hutan di Finlandia. Sisanya, sekitar lima persen, dimiliki oleh komunitas.

“Kertas dan kayu merupakan dua andalan sebagai komoditas ekspor Finlandia. Namun, nyatanya saat ini kami punya lebih banyak kayu daripada sebelumnya karena fokus pada pelestarian hutan,” kata Jaana.

Adapun, industri hutan di Finlandia mempekerjakan sekitar 48 ribu warganya. Sekitar 22 ribu orang bekerja di industri kertas, sementara 26 ribu lainnya bekerja di industri kayu.

“Kami sangat ketat dalam hal penebangan pohon. Semua pohon yang kami ekspor telah melalui proses yang legal,” kata Jaana.

Alam, khususnya hutan, telah menjadi bagian tidak terpisahkan dari warga Finlandia. Regulasi negara ini mengizinkan warganya memanfaatkan hutan dengan sebaik-baiknya. Misalnya, memetik buah beri atau jamur di hutan. Warga juga diperbolehkan bermalam di hutan.

“Dalam sejarah, ketika seorang Finlandia merasa butuh keamanan, ia akan lari ke hutan, dan bukannya menjauh dari hutan,” kata pemandu di Taman Nasional Nuuksio, Satu Selvinen.

Taman nasional merupakan salah satu pilihan tempat wisata bagi warga lokal maupun turis. Ada 37 taman nasional di Finlandia dengan luas sekitar 8.150 kilometer persegi. (ama/ama)