Jakarta, CNN Indonesia -- Salah satu piramida kuno utama Chichen Itza buatan suku Maya yang terletak di timur Meksiko terancam roboh. Piramida itu terletak di atas tanah yang berongga karena adanya sungai bawah tanah, dan ini membuat kestabilan bangunan piramida terancam.
Diberitakan RT News pada Kamis (14/8), piramida yang sudah dibangun ratusan tahun sebelum bangsa Eropa menjajah daratan Amerika Selatan itu terletak di Semenanjung Yucatan, yang tanahnya berkapur dan gersang.
Suku Maya mengandalkan sungai-sungai bawah tanah untuk kebutuhan air mereka dan memuja lubang-lubang di tanah yang membuat mereka gampang mengakses sumber air tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Chichen Itza sendiri dibangun dekat Chen Ku, lubang tanah yang paling dipuja oleh suku Maya. Di sana, suku Maya kerap melakukan ritual pengorbanan yang termasuk manusia.
Menurut ahli dari Universitas Otonomi Nasional Meksiko, salah satu sungai bawah tanah tersebut diduga kuat mengalir di bawah piramida utama Chichen Itza.
Sebuah survei yang didesain untuk mengukur hambatan listrik menemukan sebuah rongga 20 meter di bawah piramida. Rongga tersebut diduga kuat berhubungan dengan lubang-lubang air yang dapat ditemukan di sekitar Chichen Itza.
Menurut ahli geofisika Rene Chavez, walaupun rongga tersebut terselimuti oleh batu, piramid kuno itu tetap terancam roboh.
Pakar arkeologi, Guillermo de Anda, memaparkan temuan ini mengindikasikan kompleks piramida Chichen Itza dibuat oleh suku Maya berdasarkan kosmologi mereka.
Menurut Guillermo, lubang-lubang di sekitar Chichen Itza adalah titik-titik kompas dan sebuah sungai bawah tanah yang menghubungkan titik-titik tersebut mungkin adalah titik tengah alam semesta suku Maya.
(ama/ama)