Jakarta, CNN Indonesia -- Sebuah insiden mengenaskan terjadi di perairan Italia hari ini. Menurut pemberitaan yang dilansir Reuters, otoritas keamanan laut Italia menemukan 40 orang imigran dari Libya meninggal dalam sebuah kapal nelayan yang terapung di Laut Mediterania.
Komandan Otoritas Keamanan Laut Italia, Massimo Tozzi mengatakan puluhan jenazah imigran Libya yang bertujuan untuk bersandar di negeri pizza itu ditemukan anak buahnya terendam air, solar dan kotoran manusia. Kesemuanya berada dalam lambung kapal dalam kondisi yang berdesakan.
“Diperkirakan mereka meninggal lantaran tak kuat menghisap asap dari mesin kapal yang mereka tumpangi,” kata Massimo Tozzi kepada televisi pemerintah Italia. Kabar terakhir menyatakan tujuh jenazah dari kapal sial itu sudah di evakuasi sementara sisanya bersama ratusan imigran lainnnya masih berada di dalam kapal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala SAR Italia Laksamana Pierpaolo Libuffo menyebutkan di dalam kapal didapati 312 imigran, termasuk 45 perempuan dan tiga bocah. Bagi mereka pemerintah Italia kini terus mengupayakan evakuasi. Sedangkan perahu nelayan pengangkut imigran sekarang sedang ditarik ke pulau Lampedusa Italia.
Insiden ini merupakan kejadian fatal kedua bagi para imigran asal Libya di Laut Mediterania pekan ini. Selasa lalu, sekitar 50 imigran hilang ketika sebuah perahu karet yang dipakai oleh mereka untuk menyeberang terbalik dan tenggelam di Laut Mediterania.
Hingga kini sekitar 2.000 migran telah diselamatkan. Berdasarkan data sampai hari ini, tercatat sudah 200 imigran tewas akibat pelayaran yang tak aman dalam sebulan. Laut Mediterania telah menjadi titik persimpangan paling mematikan di dunia bagi migran.
Sebuah organisasi yang berbasis di Jenewa mengatakan sepanjang tahun ini sudah ada 250 ribu orang menyeberangi Mediterania. Mereka kebanyakan lari dari negara mereka yang diamuk perang dan kemiskinan.
“Lebih dari 100.000 telah tiba di Italia tahun ini, kata Menteri Dalam Negeri Italia Angelino Alfano.
(sip)