Jakarta, CNN Indonesia -- Militan ISIS dilaporkan menghancurkan sebuah biara di pusat provinsi Homs, Suriah. Homs direbut kelompok jihadis itu dari pemerintah Suriah awal bulan ini.
ISIS juga memindahkan beberapa sandera umat Kristen, yang ditangkap saat perempuran di Homs, ke sebuah lokasi di basis mereka di timur laut Suriah.
Kelompok HAM Syrian Observatory yang berbasis di inggris mengatakan bahwa ISIS menggunakan buldoser untuk meruntuhkan sebuah biara di kota Qaryatain, yang ISIS ambil alih pada awal Agustus.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kota Qaryatain terletak di dekat jalanan yang menghubungkan kota kuno Palmyra dengan pegunungan Qalamouin, di sepanjang perbatasan Suriah dengan Lebanon.
Kelompok militan ISIS sudah merebut banyak wilayah di gurun pasir sebelah timur dan selatan Homs setelah mereka mengambil alih Palmyra pada Mei lalu.
Sejauh ini, pasukan pemerintah Suriah telah meluncurkan serangan balasan untuk merebut kembali kota tersebut dari tangan ISIS, yang terletak di wilayah ladang gas terbesar Suriah.
Akan tetapi, sejauh ini pasukan pemerintah belum membuat kemajuan signifikan.
ISIS menangkap 230 orang termasuk puluhan keluarga Kristen setelah mengambil alih Qaryatain.
Dari beberapa yang ditangkap, 48 orang sudah dilepaskan dan 110 lainnya dibawa ke provinsi Raqqa, yang disebut sebagai ibu kota ISIS.
Mengutip sumber, Observatory mengatakan umat Kristen akan diberikan kesempatan untuk masuk Islam atau membayar "jizya", pajak bagi umat non-Muslim.
Sementara itu, nasib ke-70 orang yang ditangkap setelah pengambilalihan kota Qaryatain masih belum jelas.
Diantara mereka, terdapat 45 wanita dan 19 anak-anak, termasuk 11 keluarga, beberapa dari mereka ada dalam daftar orang yang dicari ISIS, menurut Observatory.
ISIS, sebelumnya, membunuh beberapa pemeluk agama minoritas dan Muslim Sunni yang tidak mau setia kepada khalifah Islam yang mereka klaim.
(stu)