Washington, D.C., CNN Indonesia -- Jet militer China kembali melakukan manuver yang dianggap "tidak aman" di depan pesawat mata-mata Amerika Serikat pekan lalu, seperti yang diumumkan oleh Pentagon, Selasa (22/9).
Diberitakan CNN, pengumuman ini disampaikan di hari yang sama saat Presiden China Xi Jinping berkunjung ke Amerika, diperkirakan akan diskusi soal perdamaian dan kerukunan kawasan Asia.
Juru bicara Pentagon Peter Cook mengatakan insiden yang terjadi pada 15 September itu dialami oleh pesawat RC-135 AS saat beroperasi di atas Laut Kuning, sekitar 128 kilometer timur Semenanjung Shandong.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat itu, tiba-tiba muncul jet tempur China di depan RC-135 untuk mengintersepsi. Meski tidak bisa dibilang hampir tabrakan, namun manuver udara jet China ini sangat berbahaya.
"Salah satu manuver yang dilakukan oleh pesawat China dalam intersepsi itu dianggap tidak aman bagi kru udara RC-135 dan saat ini tidak ada indikasi hampir terjadi tabrakan, tapi laporan menunjukkan mereka melakukan gerakan yang berbahaya," kata Cook.
Bukan hanya kali ini China "menantang" AS di udara. Tahun lalu, jet bersenjata China mengintersepsi pesawat Angkatan Laut AS P-8 dengan jarak berbahaya, hanya terpaut enam meter.
Pesawat China itu bahkan sengaja dimiringkan untuk memperlihatkan senjata di lambungnya.
Menurut Senator John McCain, Anggota Komisi Senat untuk Persenjataan Tentara mengatakan bahwa tindakan jet China pekan lalu menunjukkan sikap agresif Beijing di wilayah Asia Pasifik.
China sebaliknya, telah delapan kali memperingatkan pesawat mata-mata AS untuk tidak terbang di atas perairan sengketa di Laut China Selatan yang mereka klaim.
Pengumuman ini disampaikan tepat di hari Xi tiba di Seattle dalam kunjungannya ke Amerika Serikat. Xi pada Jumat rencananya akan bertemu dengan Presiden Barack Obama.
Dalam wawancara tertulis dengan Wall Street Journal, Xi menampik perbedaan China dan AS sebagai hambatan besar. Dia mengatakan, "bahkan anggota keluarga tidak selalu saling bertatap mata."
Soal kemajuan militer China yang disebut banyak pihak sebagai ancaman, Xi menegaskan bahwa kekuatan negaranya hanya untuk keperluan pertahanan.
"Dalam memperkuat militer dan pertahanan, kami tidak akan melakukan hal-hal seperti petualangan militer. Tidak pernah tersirat di benak saya," kata Xi.
(den)