Di Mimbar PBB, Kuba Minta Kompensasi Atas Embargo AS

Denny Armandhanu | CNN Indonesia
Selasa, 29 Sep 2015 10:51 WIB
Presiden Raul Castro mengatakan hubungan negaranya dengan AS baru akan pulih jika embargo dan sanksi terhadap Kuba dicabut seluruhnya.
Raul Castro mengatakan hubungan Kuba dengan AS baru akan pulih jika embargo dan sanksi terhadap negaranya dicabut seluruhnya. (Reuters/Carlo Allegri)
New York, CNN Indonesia -- Kuba dan Amerika Serikat memang telah menyatakan berbaikan setelah lebih dari 50 tahun berseteru. Namun normalisasi hubungan kedua negara masih terganjal embargo dan sanksi yang sebagiannya masih belum dicabut oleh Amerika.

Presiden Kuba Raul Castro berbicara di sidang Majelis Umum PBB, Senin (28/9), mendesak Amerika Serikat mencabut embargo serta memberikan kompensasi atas kerugian yang diderita rakyat Kuba. Jika hal ini tidak dipenuhi, Raul sanksi normalisasi akan terjadi dengan sempurna.

"Sekarang proses yang panjang dan rumit menuju normalisasi hubungan dimulai, dan hanya tercapai jika blokade ekonomi, perdagangan dan finansial diakhiri," kata Castro, 84, yang untuk pertama kalinya berbicara di mimbar PBB.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, dia mengatakan hubungan dengan Washington hanya akan bisa pulih, "jika rakyat kami dikompensasi atas kerusakan ekonomi dan sosial yang masih mereka derita."

Sebelumnya Desember lalu Presiden AS Barack Obama dan Castro mengumumkan upaya pemulihan hubungan setelah lebih dari 54 tahun hubungan diplomatik kedua negara terputus. Kedua negara juga telah mulai membuka kembali kantor perwakilan mereka di Washington dan Havana.

AS mencabut beberapa sanksi namun masih menerapkan embargo untuk beberapa sektor. Pemerintahan Obama berdalih, masih ada beberapa hal terutama soal hak asasi manusia Kuba yang mesti dibenahi sebelum sanksi AS benar-benar dicabut.

"Kami akan terus membela HAM," kata Obama dalam pidatonya di PBB, mengatakan bahwa AS dan Kuba masih memiliki pertentangan di beberapa hal.

Namun Obama mengaku yakin bahwa embargo pada akhirnya dicabut seiring dengan meningkatnya hubungan diplomatik dan dagang.

Selain menyinggung soal embargo, Castro juga mendesak AS mengembalikan wilayah Guantanamo yang disebutnya diduduki secara ilegal oleh AS. Guantanamo yang kini dijadikan pangkalan militer dan penjara khusus teroris itu telah disewa oleh AS dari Kuba sejak 1903.

Castro memimpin sejak 2008 setelah kakaknya, Fidel Castro, menurun kondisi kesehatannya. Berbeda dengan kakaknya, pidato Castro kali ini disampaikan dengan singkat dan padat.

Tahun 1960, Fidel terkenal dengan pidatonya di PBB selama 4,5 jam, padahal sebelumnya dia mengatakan "kami akan berusaha menyampaikannya dengan singkat."

Sekarang di usianya yang mencapai 89 tahun, Fidel kerap menulis untuk kolom di koran dan menerima tamu di rumahnya di Havana. (den)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER