Manusia Hengkang, Chernobyl Kini Dipenuhi Hewan Langka

Melodya Apriliana | CNN Indonesia
Rabu, 07 Okt 2015 05:10 WIB
Populasi binatang, termasuk banyak hewan langka, kembali ke wilayah Chernobyl yang ditutup bagi manusia usai bencana nuklir terparah dalam sejarah.
Populasi binatang, termasuk banyak hewan langka, kembali ke wilayah Chernobyl yang ditutup bagi manusia usai bencana nuklir terparah dalam sejarah. (Reuters/Valeriy Yurko)
Chernobyl, CNN Indonesia -- Bencana nuklir memang berdampak sangat besar dalam kehidupan manusia, namun tidak dengan alam liar. Hal ini terbukti dengan kembali berkembangnya populasi binatang di Chernobyl, yang telah 30 tahun lamanya menjadi zona terasing pasca bencana nuklir terburuk dalam sejarah.

Kala itu di tahun 1986, sekitar 116 ribu orang dievakuasi dari area seluas 2.574 meter persegi yang terkontaminasi radioaktif dari ledakan reaktor nuklir di perbatasan Ukraina dan Belarus itu.

Kini, binatang seperti elk, rusa, dan serigala, telah memadati Chernobyl dan wilayah sekitarnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, zona eksklusif ini masih terlarang bagi manusia. Para peneliti yakin, tiadanya manusia di sana yang menumbuhkan kembali populasi mamalia liar, meski ancaman radiasi masih nyata.

Dilansir dari Telegraph, Selasa (6/10), fakta ini dipublikasi oleh jurnal ilmiah Current Biology. Penelitian ini melibatkan survei helikopter dan trek untuk menelusuri jejak kehidupan liar di wilayah yang tengah bersalju itu.

Mereka menemukan beragam spesies langka, termasuk lynx Eropa yang sebelumnya menghilang, telah kembali ke sana.

Di Chernobyl, Current Biology juga mendokumentasikan beruang cokelat Eropa -- fauna yang telah absen selama hampir seabad.

Sementara itu, spesies besar seperti babi hutan, rusa, kijang, dan rubah kian bertambah jumlahnya. Bahkan, angka populasi serigala lebih tinggi daripada wilayah lain yang sama-sama tidak terkontaminasi. Jumlah populasi keseluruhan nampaknya tidak berkurang di area dengan radiasi lebih tinggi.

"Dalam hal lingkungan murni, di luar hal-hal mengerikan yang terjadi pada manusia, sejauh yang dapat kita lihat pada tahap ini, insiden (Chernobyl) tidak menyebabkan kerusakan lingkungan yang serius," Profesor Jim Smith dari Universitas Portsmouth, Inggris, salah satu peneliti temuan ini.

"Insiden itu justru menciptakan cagar alam seperti ini."

Smith menambahkan, "Kami tidak mengatakan radiasi itu bagus untuk binatang, tetapi pemukiman manusia dan eksploitasi lahan berdampak lebih buruk buat mereka."

Kembalinya kehidupan di area ini terdokumentasi dengan baik oleh peneliti Current Biology.

Tahun 2013 lalu, kepolisian dan pemburu di Belarus meluncurkan operasi khusus untuk menangkap serigala dari Chernobyl yang memangsa ternak di wilayah Gomel, Belarus.

November tahun lalu, para peneliti memasang 42 kamera jebakan di sisi Ukraina zona eksklusif Chernobyl demi memantau pertumbuhan alam liar di sana.

Proyek yang direncanakan berakhir Desember nanti ini, telah menangkap gambar fauna-fauna terancam punah, seperti beruang, bison Eropa, serta kuda Przewalski. (den)
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER