Imelda Marcos Kecewa Putranya Hanya Maju sebagai Wapres

Melodya Apriliana/Reuters | CNN Indonesia
Kamis, 08 Okt 2015 03:23 WIB
Mantan Ibu Negara Filipina Imelda Marcos kecewa sebab putranya 'hanya' maju sebagai wakil presiden pada pemilu Mei tahun depan.
Senator Ferdinand Marcos Jr., putra tunggal diktator bernama sama yang menguasai Filipina selama hampir dua dekade itu mengatakan, pekan ini dirinya bakal maju sebagai wakil presiden, meskipun belum menemukan pasangan yang tepat. (Reuters/Romeo Ranoco)
Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan Ibu Negara Filipina Imelda Marcos kecewa sebab putranya mantap melangkah sebagai wakil presiden pada pemilu Mei tahun depan, ketimbang mengikuti jejak ayahnya sebagai presiden.

Senator Ferdinand Marcos Jr., putra tunggal diktator bernama sama yang menguasai Filipina selama hampir dua dekade itu mengatakan, pekan ini dirinya bakal maju sebagai wakil presiden, meskipun belum menemukan pasangan yang tepat.

"Tentang ibu saya, ya, dia kecewa," terang Marcos, 58, yang akrab dikenal sebagai "Bongbong", kepada reporter pada Rabu (7/10), dilansir dari Reuters. "Dia ingin saya jadi presiden sejak saya berumur tiga tahun. Bayangkan betapa kecewanya dia."

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mendiang ayahnya digulingkan dari kursi kekuasaan oleh "kekuatan rakyat" yang memuncak pada 1986, dan meninggal di pengasingan pada 1989. Sementara ibunya yang terkenal berkat ribuan koleksi sepatunya, Imelda, 86, kini merupakan anggota kongres perempuan.

Imelda Marcos belum berkomentar perihal ini. Ia selalu berkoar bangga tentang putranya dan bagaimana dirinya akan semakin bangga bila sang anak menjadi orang nomor satu di tanah Filipina.

Tahun depan, lebih dari 54 juta warga Filipina bakal memilih presiden, wakil presiden, serta sekitar 18 ribu legislator dan pejabat pemerintah lokal.

Sementara investor terus memantau momentum suksesi di negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di Asia itu, berharap tidak ada hal yang akan menggagalkan keuntungan yang dibuat selama kepemimpinan Presiden saat ini, Benigno Aquino.

Marcos yang pernah belajar di Inggris dan telah menjabat sebagai legislator dan eksekutif pemerintahan lokal selama hampir setengah umurnya itu berkata, jabatan apapun yang akan didapatkannya adalah "takdir.”

"Saat ini hanya kurang tepat untuk maju sebagai presiden," ujarnya.

Politik di Filipina telah lama didominasi oleh keluarga dan kerabat, layaknya dunia perfilman dan olahraga di sana.

Menurut Marcos, para ahli sejarah akan mempertimbangkan kekuasaan ayahnya, dan para pemilih saat ini menginginkan pelayan publik. Dia juga menambahkan dirinya berdiri di atas namanya sendiri.

"Punya nama Marcos memberi keuntungan yang tidak akan saya miliki bila nama saya bukan Marcos," katanya lagi. "Dalam politik, sangat jelas, tentu saja, pengakuan nama itu penting," (stu)
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER