Digaji, Warga Afghanistan Ramai-ramai Masuk Taliban

Hanna Azarya Samosir | CNN Indonesia
Jumat, 09 Okt 2015 19:20 WIB
Ketika perekonomian Afghanistan jatuh, kelompok militan Taliban justru gembira. Banyak orang mau direkrut menjadi anggota Taliban demi menyambung hidup.
Serangan Taliban di Kota Kunduz yang berpopulasi 300 ribu orang di utara Afghanistan tersebut tak pernah disangka.(Reuters/Stringer)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketika pasukan militer asing diturunkan ke ibu kota Afghanistan, Kabul, para investor dan pebisnis angkat kaki. Perekonomian Afghanistan pun terjun bebas.

Ketika rakyat sengsara, kelompok militan Taliban justru gembira. Banyak orang mau direkrut menjadi anggota Taliban demi menyambung hidup.

Seorang warga yang baru saja direkrut oleh Taliban mengaku kepada CNN bahwa satu-satunya alasan ia mau bergabung dengan kelompok militan tersebut adalah karena tak dapat membeli makanan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya ingin bergabung dengan mereka karena kurangnya pekerjaan dan masalah ekonomi saya yang lain," ucap warga yang enggan diungkap identitasnya tersebut.

Warga kedua memamerkan ijazah SMA-nya mengatakan bahwa meskipun sudah mengenyam pendidikan kuliah, ia tetap saja tak mendapatkan pekerjaan. Menurutnya, Taliban menawarkan imbalan lebih banyak ketimbang yang ditawarkan tentara nasional.

"Saya tak perlu mengerti apapun mengenai pemikiran mereka. Satu-satunya alasan saya untuk bergabung dengan mereka adalah masalah ekonomi dan pengangguran," katanya.

Seorang veteran yang meyakinkan kedua warga tersebut untuk bergabung juga ternyata mengalami nasib serupa. Ia pernah bekerja di salah satu perusahaan asing yang mengeluarkannya setelah kontrak habis.

"Saya menghabiskan semua tabungan saya untuk menghidupi keluarga saya dan tidak memiliki sumber pendapatan lain, jadi saya bergabung dengan mereka (Taliban)," tuturnya.

Sementara itu, kehidupan di Kabul berangsur membaik. Pertokoan kembali dibuka dan lampu terang benderang di sekitar kota.

Namun, mereka tak lantas dapat bernapas lega. Kabar jatuhnya Kota Kunduz ke tangan Taliban yang menggemparkan Afghanistan membuat masyarakat di Kabul mempertanyakan nasib mereka selanjutnya.

Seperti dilansir CNN, bom bunuh diri Taliban dan derap pasukan pemerintah merupakan pemandangan biasa di Kabul. Namun, serangan Taliban di Kota Kunduz yang berpopulasi 300 ribu orang di utara Afghanistan tersebut tak pernah disangka.

"Melihat situasi keamanan di Afghanistan, sangat besar kemungkinan Taliban semakin kuat dan mereka dapat mengambil alih lebih banyak tempat," ujar seorang calon militan Taliban kepada CNN.

Namun, semua sumber CNN yang direkrut oleh Taliban ini mengatakan bahwa Taliban mungkin saja kehilangan keberuntungannya jika pemerintah dapat memperbaiki perekonomian dan memberikan mereka pekerjaan. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER