Topan Koppu Menerjang Filipina, Rumah-rumah Hancur

Reuters | CNN Indonesia
Minggu, 18 Okt 2015 09:46 WIB
Topan Koppu dengan kecepatan angin 175 km per jam menerjang timur laut Filipina, menghancurkan rumah-rumah dan menyebabkan 10 ribu warga dievakuasi.
Pasokan bantuan sudah dipersiapkan sebelum badai menerjang. (Reuters/Romeo Ranoco)
Manila, CNN Indonesia -- Topan Koppu menerjang timur laut Filipina sebelum fajar pada Minggu (18/10), menghancurkan rumah-rumah, dan menyebabkan 10 ribu orang dievakuasi. Badan cuaca nasional Filipina juga mengatakan bahwa topan menyebabkan gelombang air laut setinggi empat meter di wilayah itu.

Belum ada laporan soal korban setela topan kategori empat dengan kecepatan angin 175 km per jam ini mendarat sekitar pukul 01.00 waktu setempat, tepatnya di Kota Casiguran di Provinsi Aurora.

Koppu menyebabkan hujan deras, banjir, merusak jalan dan jembatan, serta mematikan listrik dan jalur komunikasi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Belum ada laporan soal korban, terima kasih Tuhan," kata Alexander Pama, direktur eksekutif Dewan Pengurangan Risiko dan Manajeman Bencana Nasional Filipina.

“Sebagai awalan, banyak rumah yang hancur, saluran listrik tumbang dan pohon menghalangi jalan-jalan utama," kata dia, menambahkan bahwa 10 ribu orang telah mengungsi di timur laut Luzon, pulau utama negara itu.

Badan cuaca mengatakan Koppu akan tetap berada di atas Luzon selama tiga hari karena tekanan tinggi di utara dan topan lain di barat laut Pasifik.

Kota Casiguran, di mana Koppu mendera, kini diisolasi, menurut laporan radio lokal DZBB. "Kami memperkirakan beberapa kerusakan pada infrastruktur publik dan pertanian," kata Norma Talosig, kepala badan bencana regional di Cagayan Valley yang merupakan daerah penghasil beras.

Junie Cua, gubernur Provinsi Quirino, mengatakan bahwa tiang listrik yang roboh dan pohon yang tumbang menyulitkan pekerja darurat untuk mencapai masyarakat yang terisolasi.

Pihak berwenang mengatakan 30 penerbangan dan layanan feri di utara dibatalkan. Beberapa bus komuter ditangguhkan karena ancaman tanah longsor di daerah pegunungan.

Pada Jumat, lewat siaran televisi, Presiden Filipina Benigno Aquino meminta agar masyarakat tidak panik dan melakukan persiapan.

Terakhir kali Aquino tampil di televisi pada 2013, sehari sebelum topan super Haiyan melanda Filipina tengah, menewaskan lebih dari 6.300 orang dan menyebabkan jutaan lainnya menjadi tunawisma.

Rata-rata 20 topan melanda Filipina setiap tahun. (stu)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER