Gempa Tewaskan 29 Orang di Afghanistan dan Pakistan
Melodya Apriliana | CNN Indonesia
Senin, 26 Okt 2015 18:51 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Gempa berkekuatan 7,5 skala Richter yang mengguncang Afghanistan telah menewaskan sedikitnya 17 orang. Gempa ini juga menewaskan sejauh ini 12 orang di negara tetangga, Pakistan.
Sebanyak 12 orang yang tewas di Afghanistan adalah para siswi yang terinjak-injak saat ratusan pelajar lainnya panik dan menyelamatkan diri keluar dari sekolah mereka di kota Talogan. Lima korban tewas lainnya tercatat dari provinsi Nangahar.
Korban tewas di Pakistan berasal dari wilayah timurlaut, salah satunya dari kota Peshawar.
"Kami menerima 50 korban luka dan selebihnya dialihkan. Mereka menderita beberapa luka karena runtuhan bangunan," kata juru bicara rumah sakit, Syed Jamil Shah.
Sementara itu, di ibukota kabul, belum ada laporan kerusakan maupun korban meski bangunan di sana bergetar hebat.
Gempa susulan masih terus terjadi di utara India dan ibukota Pakistan, Islamabad, saat ratusan orang keluar dari gedung saat bumi bergetar.
Gempa berkedalaman 213 kilometer itu berpusat 254 kilometer dari Kabul, di area terpencil pegunungan Hindu Kush, Afghanistan.
Badan Survei Geologi Amerika Serikat, USGS, sempat mencatat kekuatan gempa sebesar 7.7 sebelum merevisinya menjadi 7.6 dan 7,5 skala Richter.
Badan bantuan internasional yang bekerja di utara Afghanistan melaporkan sinyal telepon genggam di sejumlah wilayah terdampak lumpuh pasca gempa.
Wilayah paling utara India, Kashmir, merasakan getaran hebat dan lama yang memicu kepanikan warga. Pasokan listrik dan jaringan seluler terhenti, serta jalanan dan bangunan rusak. Hingga kini belum dilaporkan ada korban dari Kashmir.
Gempa tersebut terjadi hampir enam bulan pasca gempa terhebat di Nepal pada 25 April lalu, termasuk gempa besar susulan bulan Mei, menewaskan 9.000 orang dan merusak 900 ribu rumah warga.
Pegunungan Hindu Kush di Afghanistan secara seismik masih sangat aktif. Gempa terjadi akibat lempeng India yang menindih lempeng Eurasia, menyebabkan pelepasan energi yang besar dan merusak.
Lebih dari sepuluh tahun lalu, gempa berkekuatan 7,6 skala Richter mengguncang utara Pakistan pada 8 Oktober 2005, menewaskan 75 ribu orang. (den)
Sebanyak 12 orang yang tewas di Afghanistan adalah para siswi yang terinjak-injak saat ratusan pelajar lainnya panik dan menyelamatkan diri keluar dari sekolah mereka di kota Talogan. Lima korban tewas lainnya tercatat dari provinsi Nangahar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, di ibukota kabul, belum ada laporan kerusakan maupun korban meski bangunan di sana bergetar hebat.
Gempa susulan masih terus terjadi di utara India dan ibukota Pakistan, Islamabad, saat ratusan orang keluar dari gedung saat bumi bergetar.
Gempa berkedalaman 213 kilometer itu berpusat 254 kilometer dari Kabul, di area terpencil pegunungan Hindu Kush, Afghanistan.
Badan Survei Geologi Amerika Serikat, USGS, sempat mencatat kekuatan gempa sebesar 7.7 sebelum merevisinya menjadi 7.6 dan 7,5 skala Richter.
 Gempa di Afghanistan terasa hingga Pakistan dan India. Warga Kota Srinagar keluar dari gedung dan rumah. (Reuters/Danish Ismail ) |
Wilayah paling utara India, Kashmir, merasakan getaran hebat dan lama yang memicu kepanikan warga. Pasokan listrik dan jaringan seluler terhenti, serta jalanan dan bangunan rusak. Hingga kini belum dilaporkan ada korban dari Kashmir.
Gempa tersebut terjadi hampir enam bulan pasca gempa terhebat di Nepal pada 25 April lalu, termasuk gempa besar susulan bulan Mei, menewaskan 9.000 orang dan merusak 900 ribu rumah warga.
Pegunungan Hindu Kush di Afghanistan secara seismik masih sangat aktif. Gempa terjadi akibat lempeng India yang menindih lempeng Eurasia, menyebabkan pelepasan energi yang besar dan merusak.
Lebih dari sepuluh tahun lalu, gempa berkekuatan 7,6 skala Richter mengguncang utara Pakistan pada 8 Oktober 2005, menewaskan 75 ribu orang. (den)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK