Indonesia Minta China, AS Jaga Stabilitas Laut China Selatan

Hanna Azarya Samosir | CNN Indonesia
Kamis, 29 Okt 2015 14:35 WIB
Suasana di Laut China Selatan makin panas setelah AS mengirimkan kapal laut dekat dengan pulau buatan China di wilayah sengketa.
Ilustrasi. (Getty Images/China Photos)
Jakarta, CNN Indonesia -- Suasana di Laut China Selatan kian panas setelah Amerika Serikat tetap mengirimkan kapal ke dekat pulau buatan China di perairan sengketa, kendati sudah mendapatkan protes dari pemerintah Beijing. Pemerintah Indonesia meminta semua pihak yang terlibat konflik untuk menjaga stabilitas dan keamanan di kawasan.

"Seperti yang dikatakan Presiden Joko Widodo, kami terus ingin mengimbau pihak-pihak yang terlibat itu selalu berkomitmen untuk menjaga perdamaian, stabilitas, serta keamanan di kawasan," ujar Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN Kementerian Luar Negeri, I Gusti Agung Wesaka Puja, di sela acara Dialogue on Developing Peace and Reconciliation in the Southeast Asia Region: Indonesia's Perspective di Jakarta, Kamis (29/10).

Menurut Puja, kawasan Laut China Selatan memang dianggap sangat penting bagi banyak pihak. Tempat kapal AS berlayar, Kepulauan Spratly, yang diyakini kaya minyak dan gas juga diklaim oleh Vietnam, Brunei, Malaysia, Filipina, dan Taiwan. Di sana, China dilaporkan telah membangun pulau buatan dan pangkalan militer yang terdiri dari landasan pacu serta pelabuhan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini kawasan yang sangat penting bagi siapapun juga. Tentunya kita tidak mengharapkan kawasan ini akan menjadi kawasan konflik akhirnya akan memengaruhi perdamaian dan keamanan di kawasan tersebut," kata Puja.

Sebelumnya, Jokowi memang sudah menyampaikan hal senada saat berpidato di Brookings Institute, Washington, tak lama setelah kapal AS berlayar di Laut China Selatan.

AS dalam pernyataannya mengatakan akan rutin melakukan patroli di wilayah tersebut atas dasar asas kebebasan navigasi di perairan internasional.

Jokowi sebenarnya tidak merujuk langsung pada masalah berlayarnya kapal AS. Namun, ia mengatakan bahwa Indonesia mendukung kebebasan navigasi di laut internasional dan menegaskan sikap netral bangsanya.

"Indonesia tak terlibat dalam sengketa, tapi kami memiliki kepentingan legitimasi dalam perdamaian dan stabilitas di sana. Kami mengimbau semua pihak untuk menahan diri dalam mengambil tindakan yang dapat melemahkan kepercayaan dan keyakinan dan mengancam perdamaian dan stabilitas kawasan," ucap Jokowi seperti dikutip news.com.au.

Dalam kesempatan tersebut, Jokowi juga kembali meminta China dan ASEAN untuk melanjutkan pembahasan mengenai Code of Conduct (CoC) untuk mengatur regulasi di Laut China Selatan.

Menanggapi hal ini, Puja mengatakan bahwa pembahasan tersebut masih terus diupayakan oleh tim Declaration of Conduct (DoC).

"Sampai sekarang ini prosesnya masih bergulir terus dan kita lihat ada kemajuan cukup signifikan bagi ASEAN dan China, untuk membentuk sebuah CoC. Momentumnya terus kita pelihara, momentum untuk dapat menyelesaikan CoC sesegera mungkin," kata Puja.

Puja lantas menjabarkan bahwa anggota DoC yang terdiri dari negara ASEAN dan China sudah beberapa kali mengadakan pertemuan kelompok kerja guna menggodok COC. Hasil pembahasan juga sudah dielaborasi lebih dalam oleh pejabat senior sebanyak tiga kali.

Pada pertemuan pejabat senior terakhir di Chengdu, China, pada pekan lalu, kemajuan dianggap sudah sangat pesat.

"Ini juga memberikan ruang yang lumayan bagus. Pertama untuk menjaga momentum. Kedua, bagaimana supaya kemajuan yang dicapai dapat dibawa ke langkah selanjutnya. Sekarang, kita sudah mulai bergerak untuk mengarah pada diskusi dan negosiasi elemen-elemen dan struktur CoC itu sendiri," papar Puja.

Menurut Puja, elemen dan struktur CoC yang dibicarakan oleh DoC sudah mengarah ke hal-hal rinci.

"Dalam konteks ini juga ada petanya, aktivitas ke depan juga sudah mulai disusun. Jadi, mulai tahun 2016 nanti beberapa kegiatan yang berkaitan dengan CoC sudah mulai dirancang oleh ASEAN dan China supaya mmomentum memperoleh kemajuan dari CoC ini bisa jalan terus," katanya. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER