Bukarest, CNN Indonesia -- Sebuah kebakaran kelab malam di Bukarest, Rumania, pekan lalu yang menewaskan 32 orang memicu protes anti pemerintah. Ribuan orang turun ke jalan, menuntut perdana menteri dan wakilnya turun.
Diberitakan Reuters, pada aksi Selasa malam (2/11) massa bergerak menuju kantor pemerintahan dengan membawa spanduk bertuliskan "Pembunuh" dan "Korupsi membunuhmu".
Sekitar 15 ribu peserta aksi itu marah kepada pemerintah yang dinilai korup dan mudah memberikan izin pada kelab malam sehingga memakan banyak korban jiwa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kebakaran itu terjadi Jumat malam lalu dalam sebuah konser musik rock di kelab malam Colectiv. Kembang api yang digunakan di dalam ruangan menyambar dinding yang dilapis dengan busa tidak tahan api.
Sekitar 400 pengunjung kelab tersebut panik, menyebabkan saling dorong dan injak. Beberapa orang terperangkap di dalam ruangan yang penuh asap. Sebanyak 32 orang tewas.
Massa demonstran menuntut Perdana Menteri Victor Ponta dan wakilnya Gabriel Oprea untuk turun. Seruan yang sama dialamatkan untuk walikota distrik keempat Bukarest, Cristian Popescu Piedone. "Bangunlah dan berbuat sesuatu. Kami ingin keadilan," teriak seorang wanita peserta aksi.
Aksi protes juga akan dilakukan di beberapa tempat dalam beberapa hari ke depan yang direncanakan melalui sosial media.
Usai kebakaran itu, pemerintah Rumania mengeluarkan peraturan baru yang memerintahkan aparat menutup lokasi hiburan yang tidak punya izin, memiliki keamanan buruk, atau memperbolehkan pengunjung melebihi kapasitas.
Walikota Piedone mengabaikan tuntutan untuk turun dan menyampaikan rencana membangun monumen peringatan bencana di depan kelab malam Colectiv. Dia mengatakan, kelab malam itu memiliki semua izin yang diperlukan.
(den)