Warga Rusia Balas Menghujat Charlie Hebdo di Media Sosial

Reuters | CNN Indonesia
Senin, 09 Nov 2015 08:28 WIB
Warga Rusia balas menghujat majalah satire Charlie Hebdo, menyusul dua kartun yang mengolok pesawat Rusia yang jatuh di Mesir, menewaskan 224 orang.
Warga Rusia balas menghujat majalah satire Charlie Hebdo, menyusul dua kartun yang mengolok pesawat Rusia yang jatuh di Mesir, menewaskan 224 orang. (Reuters/Peter Kovalev)
Jakarta, CNN Indonesia -- Warga Rusia selama akhir pekan beramai-ramai mengecam majalah satire asal Perancis, Charlie Hebdo, setelah Kremlin mengutuk edisi Charlie Hebdo yang mengolok soal kecelakaan pesawat Rusia di Mesir.

Chaelie Hebdo menerbitkan dua kartun satire setelah pesawat Kogalymavia jatuh di Semenanjung Sinai, Mesir, 31 Oktober lalu, menewaskan 224 penumpang dan kru.
Kartun satire pertama menunjukkan tengkorak penumpang, dengan judul: "Bahaya (penerbangan) murah Rusia". Yang kedua menunjukkan puing-puing pesawat yang jatuh menimpa militan Islam dengan tulisan, "Angkatan udara Rusia mengintensifkan serangan udara."

VK, salah satu jaringan media sosial terbesar di Rusia, mengatakan pada Minggu (8/11), kartun satire Charlie Hebdo itu telah menjadi topik yang paling dibicarakan oleh lebih dari 100 juta pengguna aktif selama akhir pekan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Warga Rusia juga mengekpresikan pikiran dan kemarahan mereka ke jaringan media sosial lain seperti Twitter.

"Sinisme gila dan ejekan dari kenangan para korban tragedi mengerikan ini," tulis salah satu pengguna Twitter, Anna Isayeva.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan kepada wartawan, pada Jumat, bahwa  menurutnya, kartun yang "murni menghujat" tidak ada hubungannya dengan demokrasi atau kebebasan berekspresi. Politisi Rusia bergantian muncul di televisi pemerintah selama akhir pekan untuk menggaungkan kritik mereka.

Maria Zakharova, juru bicara kementerian luar negeri Rusia, menggunakan Facebook untuk bertanya "Apakah masih ada yang (mengaku) Charlie?"

Referensi itu merujuk pada frase ”Je Suis Charlie" atau “Saya Charlie”, yang digunakan untuk mengekspresikan simpati kepada majalah itu setelah orang-orang bersenjata menewaskan 11 orang di kantor pusat mereka di Paris pada Januari silam.

Pertanyaan Zakharova menarik hampir 4.500 ‘penyuka’ hingga Minggu malam dan direspon oleh banyak sekali komentar, isinya kebanyakan sumpah serapah bagi Charlie Hebdo.

Ramzan Kadyrov, pemimpin Chechnya yang didukung Kremlin Chechnya, juga mengatakan bahwa kartunis yang bertanggung jawab atas dua gambar soal pesawat Rusia itu tidak manusiawi.

Gerard Biard, pemimpin redaksi Charlie Hebdo, dikutip oleh media Prancis mengatakan bahwa tuduhan penghujatan "tidak masuk akal."

Kementerian luar negeri Prancis mengatakan dalam sebuah pernyataan di situs webnya bahwa wartawan di Perancis bebas untuk mengekspresikan pendapat mereka, tetapi mereka tidak mencerminkan pandangan dari pemerintah Perancis.

"Kami berada di antara yang pertama mengekspresikan belasungkawa kami kepada orang-orang dan otoritas Rusia pada Sabtu, segera setelah kami mengetahui tragedi yang mengerikan ini," kata kementerian luar negeri Perancis.

Sementara itu, penyelidik kini telah 90 persen yakin bahwa pesawat nahas Kogalymavia jatuh akibat bom yang ditanam sebelum pesawat lepas landas. (stu)
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER