Jakarta, CNN Indonesia -- Roch Marc Kabore dinyatakan menang pemilu dan akan menjabat sebagai presiden Burkina Faso untuk pertama kalinya dalam beberapa dekade.
Pemilu kali ini bisa menjadi tonggak sejarah di negara itu karena selama ini pemimpin naik takhta melalui kudeta sejak merdeka dari Perancis pada 1960.
Kabore sebelumnya menjabat sebagai perdana menteri dan kepala Majelis Nasional di bawah Presiden Blaise Compaore, yang digulingkan lewat pemberontakan pada Oktober 2014 setelah memerintah selama 27 tahun. Kabore pecah kongsi dengan Compaore tahun lalu dan membentuk partai oposisi sendiri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Pikiran saya adalah untuk menghormati jabatan tinggi ini dan merasakan beratnya tanggung jawab,” kata Kabore dalam pidato di hadapan ribuan pendukungnya setelah dideklarasikan menang oleh Komisi Pemilihan Nasional pada Selasa (1/12).
Hasil di tingkat provinsi dari pemilu yang diadakan pada Ahad lalu menunjukkan Kabore menang 53,5 persen melawan mantan menteri keuangan Zephirin Diabre yang meraup 29,7 persen suara.
“Pemilu ini berlangsung dengan tenang, menunjukkan kedewasaan rakyat Burkina Faso,” kata Barthelemy Kere, presiden komisi pemilu.
Warga ibu kota Ouagadougou marayakan kemenangan Kabore dengan turun ke jalan, menyalakan klakson mobil dan motor.
Sementara itu, Compaore sendiri naik takhta lewat pemberontakan dan akhirnya digulingkan setelah mencoba mengubah konstitusi untuk memperpanjang masa berkuasanya.
Banyak warga yang mengatakan bahwa mereka memprioritaskan pertumbuhan ekonomi di negara miskin yang memiliki sumber daya alam berupa emas dan kapas itu. Isu lain yang terpenting adalah pemberantasan korupsi dan keadilan.
(stu)