China Dukung Stabilitas Mesir Jelang Peringatan Revolusi

Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden China, Xi Jinping, menyatakan dukungannya kepada Mesir untuk menjaga stabilitas karena meyakini bahwa setiap negara memiliki hak menentukan nasib.

Xi tiba di Mesir pada Rabu (20/1), hanya berselang beberapa hari sebelum Mesir memeringati berakhirnya otokrasi Hosni Mubarak selama 30 tahun yang jatuh pada 25 Januari mendatang.

Ia bertemu dengan Presiden Mesir, Abdel Fattah al-Sisi, yang sebelumnya sudah mengingatkan agar rakyat tak menggelar aksi protes dalam momen ulang tahun revolusi Mesir tersebut.

Pilihan Redaksi Korsel Genjot Kerja Sama dengan Iran Usai Pencabutan Sanksi Pengadilan Mesir Bebaskan Dua Putra Hosni Mubarak Mesir Bebaskan Pendukung Mursi Setelah Dipenjara Dua Tahun

Menurut Xi, jalan yang dipilih rakyat atau negara tak dapat dipisahkan dari sejarah dan tradisi kebudayaan atau kenyataan pembangunan ekonomi. Semua hal tersebut harus dikembangkan oleh negara dan rakyatnya sendiri.

"China mendukung upaya Mesir untuk menjaga stabilitas, membangun ekonomi, dan meningkatkan kehidupan, dan mendukung Mesir untuk memainkan peranan lebih besar dalam hubungan kawasan dan internasional," ujar Xi menurut Kementerian Luar Negeri China.

Sebelumnya, beberapa kelompok oposisi, termasuk Muslim Brotherhood, keluarga dari tahanan politi, dan aktivis sayap kiri sudah merencanakan domenstrasi massa pada 25 Januari mendatang untuk memeringati lima tahun revolusi Mesir.

Dalam beberapa pekan belakangan, pasukan keamanan Mesir menahan beberapa aktivis. Mereka juga menutup tempat-tempat kebudayaan untuk mencegah para aktivis berkumpul.

Pemerintah juga terus menunjuk pendeta untuk berkhotbah menentang perbedaan pendapat dalam masyarakat.

Sementara itu, China diperkirakan bakal membicarakan potensi investasi di Mesir. China juga disinyalir akan meminjamkan US$1 miliat kepada bank sentral Mesir untuk membantu menopang cadangan devisa negara. (stu)