Dituduh Jadi Mata-mata, Pria Kanada Diadili di China

Hanna Azarya Samosir | CNN Indonesia
Jumat, 29 Jan 2016 10:09 WIB
Seorang pria Kanada yang menjalankan bisnis kafe di China, Kevin Garratt, akan diadili atas tuduhan mata-mata dan mencuri data rahasia negara.
Ilustrasi penjara. (Diolah dari Thinkstockphotos.com)
Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang pria Kanada yang menjalankan bisnis kafe di China, Kevin Garratt, akan diadili atas tuduhan mata-mata dan mencuri data rahasia negara.

Seorang aparat China pada Kamis (28/1) mengatakan bahwa Garrat dituntut oleh jaksa di Kota Dandong, sebelah timur laut Provinsi Liaoning. Kantor berita Xinhua melansir bahwa sidang juga akan digelar di Pengadilan Rakyat Menengah Dandong.
Seperti diberitakan CNN, aparat keamanan China sebenarnya sudah menahan Garrat dan istrinya pada Agustus 2014. Istrinya dibebaskan dengan jaminan tahun lalu. Namun, Garrat masih ditahan untuk investigasi lebih lanjut.

Dalam proses tersebut, penyidik menemukan bukti yang mengindikasikan bahwa Garrat menerima tugas dari badan spionase Kanada untuk menghimpun data intelijen China.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anak Garrat, Simeon Garrat, menyebut bahwa penahanan orang tuanya pada 2014 lalu sangat konyol. Kepada South China Morning Post, Simeon mengatakan bahwa tuduhan terhadap orang tuanya "sangat absurd" dan "gila."

"[Tuduhan itu] terdengat seperti seseorang yang sedang membual. Saya tidak tahu mengapa. Itu sangat absurd," katanya.

Saat itu, Simeon menggambarkan kedua orang tuanya sebagai umat Kristen yang terbuka. Menurutnya, orang tuanya ambil andil dalam program pengiriman bantuan makanan ke Korea Utara.

Juru Bicara Hubungan Global Kanada mengaku sudah mendiskusikan kasus tersebut dengan pemerintah China. Kantor kekonsuleran juga sudah memberikan pendampingan bagi pasangan ini dan pemerintah Kanada selalu memantau perkembangan kasusnya.
Partai Konservatif Kanada meminta pemerintah untuk mendesak pembebasan Garrat. Mereka khawatir tuduhan tersebut merupakan bagian dari tindakan keras terhadap pekerja organisasi non-pemerintah internasional di China.

"Kasus ini sudah diketahui oleh Kanada sejak berbulan-bulan lalu. Kami juga sangat khawatir dengan keadaan istri Garrat, Julia, yang masih berada di semacam tahanan rumah di China. Kami mendesak pemerintah Kanada untuk menggunakan segala upaya diplomatik yang ada untuk mengadvokasi Keluarga Garrat," demikian bunyi pernyataan resmi Partai Konservatif Kanada. (ama)
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER